Teori-teori Media Pembelajaran
Media massa adalah
(dalam bahasa Inggris: Mass Media) singkatan yang berasal dari media komunikasi
Massa dalam bahasa Inggris Mass Communication Media, yang berarti media media
massa yaitu sarana penyampain pesan-pesan, apirasi masyarakat, sebagai alat
komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung
secara luas.
Media
menurut para ahli:
Menurut (Cangara, 2002)-Media massa adalah alat yang digunakan
dalam penyampain pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekasnis seperti surat kabar, flim,radio, TV.
Menurut (Bovee, 1997)-Media adalah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan.
Sedangkan menurut (Rahmat, 2001)-Media massa adalah fator lingkungan
yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pezaliman klasik, pezaliman
operan atau proses imitasi (belajar social). Dua fungsi dari media massa adalah
media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.
Teori-teori Media menurut para ahli:
Ø Social Scientific Theory
Ø Teori Media Baru
Ø Teori Media Klasik: Meluhan & inis
Ø Teori Agenda Setting
Ø Teori Model Lasswell
Ø Teori Pengharapan Nilai
Ø Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Ø Teori Ketergantungan
Ø Teori Kegunaan dan Kepuasan
Ø Teori Persamaan Media
Ø Teori The Spiral of Silance
Ø Teori Difusi Inovasi
Pengertian Teori-teori menurut para ahli
yaitu:
§ Social Scientific Theory adalah teori ini berdasarkan kepada
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh
komunikasi massa dengan sumber observasi objektif.
§ Teori Media Baru adalah dalam teori ini ada dua pandangan mengenai
era media pertama dan kedua. Pertama pandangan interaksi social: membedakan
media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Kedua,
pandnagan integrasi social: pendekatan
ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi atau
penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual atau bagaimana manusia mengunakan
media sebagai cara menciptakan masyarakat dengan menyatukan dalam bentuk rasa
saling memiliki.
§ Teori Media Klasik: Meluhan & inis adalah media adalah
merupakan perpanjangan pikirn manusia, jadi media yang menonjol dalam
penggunaan membiaskan massa historis apapun. Seperti media yang mengikat waktu
(dibiaskan terhadap tradisi) dan media yang mengikat ruang (memudahkan
komunikasi dari satu tempat lain, mendorong perkembangan kerja, birokrsi yang
besar dan militer). Maksudnya media sebagai sebuah pikiran manusia yang
diciptakan untuk memaksa manusia di kuasai oleh manusia media.
§ Teori Agenda Setting adalah agenda yang diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972), asumsi teoi ini adalah
bahwa jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jika apa yang dianggap
penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media
diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini
berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
§ Teori Model Lasswell adalah teori penumuan seorag ahli yang bernama
Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model
komunikasi yang sederhana dan sering diikuti banyak orang yakni: siapa (Who)
berbicara apa( Says What) dalam saluran mana (In Which Channel), kepada siapa
(To Whom) dan pengaruh seperti apa (What That Effect) (Littlejhon, 1996).
§ Teori Pengharapan Nilai adalah dalam kerangka pemikiran teori ini,
kepuasan yang Anda cari dari media di tentukan oleh sikap Anda terhadap media,
kepercayaan anda tentang apa yang suatu medium dapat dberikan kepada Anda dan
evaluasi Anda tentang bahan tersebut.
§ Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa adalah teori ini
dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeadndan Melvin L. Deflver (1976), yang
memokuskan kepada kondisi structural suatu masyarakat yang mengatur
kecenderungan terjadi suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat
masyarakat modern, dimana media massa diangap
sebagai system informasi yang dimiliki peran penting dalam proses
memelihara perubahan dan konflik pada tataran masyarakat kelompok, dan individu
dalam aktivitas social. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
>Kognitif,
menciptakan atau menghilangkan ambiguitas pembentuk sikap, agenda setting,
perluasan system keyakinan masyarakat, penegas atau penjelas nilai-nilai .
>Akfektif,
menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan
morl.
>Behavioral,
mengaktifkan atau mengerakan atau meredakan pembentukan isu tertentu atau
penyelesainnya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktifitas
serta menyebabkan perilaku dermawan.
§ Teori Ketergantungan adalah teori yang diutaran oleh Sandra
Ball-Roceach dan Melvin Defleur. Teori ini memprediksikan bahwa khalayak
tergantun pada informasi yang berasal dari media massa. Namun perlu
digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantunagn yang sama terhadap
semua media.
Sumber
ketergantungan yang kedua adalah kondisi social Model ini menunjukan system
media dan intstitusi social itu saling berhubungan dengan khalayak dalam
menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi
khalayak untuk memilih bernagai media, sehingga bukan sumber media massa yang
menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi social.
§ Teori Kegunaan dan Kepuasan adalah teori ini diperkenalkan pertama
kali oleh Herbeet Blumer dan Elihu atz (1974). Teori ini mengakatan
bahwapenguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media
tersebut. Dengan kata lain, penguna media adalah pihak yang aktif dalam proses
komunikasi. Penguna media berusaha
mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi
kebutuhannya.artinya penggunakan media mmpunyai pilihan alternatif untuk
memuaskan kebutuhannya.
§ Teori Persamaan Media adalah teori ini pertama kali dikenalkan oleh
Byron Reeves danClifford Nass(Professor jurusan komunikasi Universitas Stan
Ford Amerika). Teori ini relative sangat baru dalam dunia komunikasi massa.
Media Equantion Theory atau teori persamaan media ini ingin menjawab persoalan
mengapa orang-orng secara tidak sadar dan bukan secara otomatis merespon apa
yang dikomuikasikan media seolah-olah (media itu ) manusia? Dengan demikian
menurut asumsi toeri ini, media diibaratkan manusia. Media bisa menjadi jawaban
bicara setiap individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan
dua orang dalam situasi face to face.
§ Teori The Spiral of Silance adalah teori ini dikemukan oleh
Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana
terbentuknya pendapat umum. Teoriini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat
umum ditentukan oleh suatu proses salinhg mempengaruhi antara komunikasi massa,
komunikasi antar pribadi dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam
hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat. Bahwa individu
pada umumnya berusahauntuk menghindari isolasi, dalam arti kesendirian
mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu.
§ Teori Difusi Inovasi adalah teori yang dikemukakan oleh Everett
Rogers dan para kolegannya. Rogers menyajikan diskripsi yang menarik mengenai
penyebarandengan proses perubahan social dimana terdiri dari penemuan
difusi(atau komunikasi) dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan diatas dapat
terjadi secara internal dari dalam
kelompok atau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dan
dunia luar kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidak sengajaan,
atau hasil dari rencana bagian dari agenda-agenda luar dalam waktu yang
bervariasi, bisa pendek, namun sering kali memakan waktu lama. Dalam Difusi
Inovasi ini, satu ide mugkin memerlukan waktu yang lama atau bertahun-tahun
untuk dpat tersebar. Rogres menyatakan bahwa pada realitasnya, satu tujuan dari
penilaian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan
ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi alam mempunyai konsek
versi-konsekuensi mereka mungki berfungsi atau tidak langsung, langsung atau
tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996:336).
Teori-teori
Media Pembelajaran
Media adalah segala
sesuatu atau sebuah informasi yang dapat dikirimkan atau dipublikasikan dari
pengirim ke penerima, sehingga dapat dicerna kembali oleh pikiran, yang dapat
merangsang ke otak, perasaan, perhatian, dan minat si penerima pesan. Di dalam
proses penyebara informasi ini dengan menggunakan media maka komunikasi akan
menerima informasi tersebut melalui kelima panca indranya.
Ada beberapa
tinjauan Teori-teori Media Pembelajaran
tentang pengguna media antara lain
Landasan Filosofis, Psikologis, Teknologis, dan Empiris:
o
Landasan
Filosofis.
Ada suatu pandnagan yang mengenai
landasan ini, bahwa dengan megugunakan alat-alat canggih atau teknologi baru di
gunakan di dalam kelas akan berakibat proses pembelajaran yang kurang
manusiawi. Dengan penerapan teknologi ini dalam pembelajaaran akan terjadi
dehumanisasi. Tetapi siswa tetap dihargai dan bebas memilih alat belajar sesuia
dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti
dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang
penting bagaimana pandnagan seorang guru terhadap anak didiknya dalam mengakses
pembelajaran atau proses pembelejarannya.. jika guru menganggap siswa sebagai
anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dn memiliki
kemampuan pribadi yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak proses
pembelajarannya yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humonis.
o
Landasan
Psikologis.
Memperhatikan keadaan proses belajar, memilih media dan metode
pembelajaran akan sanagat pengaruh sekali terhadap hasil akhir belajar siswa.
Disamping itu siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Pemilihan media
sebaiknya harus tepat sesuai kebutuhan supaya bisa memperhatikan kompleksitas
dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efetif. Perlu diadakan
pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa, bahkan
pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
o
Landasan
Teknologis.
Dengan sejalan
perkembangan ilmu, engetahuan dan pembaharuan teknologi semakin canggih
prosesnya atau cara kerjanya yang dapat berpengaruh terhadap pola komunikasi di
masyarakat. Dengan adanya kemajuan teknologi sebaiknya pola pendidikan
tradisional dengan teknologi yang canggih dikalaburasi supaya ada fariasi di
dalamnya supaya tidak meninggalkan pola tradisional walaupun pendidikan tidak
mungkin dikelola karena cara ini kurang efektif. Supaya cara pola lama tidak
hilang dari sejarah yang akan dikenang di sepanjang masa atau zaman. Didalam
konteks pendidikan pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar
mengajar. Teknologi pendidikan merupakan pengembanganpenerapan, dan penilaian
system, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
belajar manusia.
o
Landasan
Epiris.
Temuan-temuan penelitian menunjukan bahwa terdapatinteraksi antara
pengguna midi pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menetukan
hasil belajar siswa. Siswa akan dapat sisi keuntungan bila ia belajar
menggunakan media sesuia gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar
visual akan lebih memperoleh keuntungan
bila belajar menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau
film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka
belajar dengan menggunakan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih suka belajar atau lebih tepat dan menguntungkan siswa
dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunkan media audio-visual.
Berdasarkan rasional empiris tersebut maka pilihan media pembelajaran hendaknya
jangana atas dasar kehendak guru, tetapi harus mempertimbangkan kesusuaian
antara karakteristik pelajar, karakteristik materi pembelajaran dan
karakteristik media itu sendiri.
Teori-teori
Media Pembelajaran Menurut Para Ahli:
·
Jerome
Bruner mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan
urutan dari belajar dengan gambar atau film (Iconic Representation of
Experiment) kemudian belajar dengan symbol, yaitu dengan menggunakan kata-kata
(Symbolil Representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlakutidak hanya
untuk anak juga berlaku untuk orang dewasa.
·
Charles
F. Haban, mengemukakan media terletak pada tingkatan realistiknya dalam proses
penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media melalui yang paling
nyata ke yang paling abstrak.
·
Edgar
Dale, membuat jenjang konkrit abstrak dengan dimulai dari siswa yang
berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat
terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai
pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol.
Teori-teori ini membahas tentang media massa yang berupa TV dan media Internet. Banyak sekali yang terdapat di dalam teori-teori ini membahas media massa dan banyak sekali permasalahan-permasalahan yang timbul di dalamnya. Permasalahan ini secara logis yang ada pada zaman sekarang ini.
Teori-teori Media:
ü Teori Long Memory
ü Teori Pendekatan Media
ü Teori Pengaruh Media
ü Teori Kegiatan Media
ü Teori Kepribadian Media
ü Teori Keperluan Media
ü Teori Perluasan Media
ü Teori Lingkungan Media
ü Teori Sosial Media
ü Teori Pengembangan Media
ü Teori Kegagalan Media
ü Teori Penyemangat Media
ü Teori Kesehatan Media
ü Teori Renungan Masyarakat
ü Teori Reintegrasi Sosial
ü Teori Integrasi Sosial
ü Teori Efektivitas Komunikasi
ü Teori Akulturasi
ü Teori Proporsional dan Komprehensif
Pengertian teori-teori tersebut adalah:
v Teori Long Memory adalah media untuk menyampaikan pesan bagi semua masyarakat yang menerimanya akan selau tersimpan atau selalu mengingatnya bahwa informasi itu benar-benar di butuhkan sekali oleh masyarakat dan informas[ itu perlu di saring kembali kebenarannya ketika akan di sampaikan kepada orang lain.
v Teori Pendekatan Media adalah memposisikan diri keaudien atau warga kewajiban ini mendapatkn tantangan besar ketika saat penyesuain diri terhadap lingkungan dan pada ssat penyampain ke masyarakat akan berkembang satu informasi tersebut. Karena tangapan masyarakat itu berbeda-beda yang mendapatkan satu informasi.
v Teori Pengaruh Media adalah ketika msyarakat menerima sebuah informasi maka akan berpengaruh sekali mudah terhipnotis membeli sebuah produk atau prodak dan mudah mempercayainya.
Media massa berupa TV atau Internet adalah benda-benda yang bergerak terlalu cepat perpindahan dari satu adegan ke adegan yang lain. Dari satu peristiwa ke peristiwa yang lain. Berlangsung sangat cepat. Inilah yang akan membuat otak anak menjadi melihat perubahan harus cepat dan badannya tidak bergerak, melihat TV dengan statis. Dimasa depan anak-anak yang terlalu banyak melihat atau telibat dengan sosmed maka dia akan menjadi pribadi yang enggan untuk bekerja keras. Mereka malas begerak karena selama ini matanya mengalami pergerakan-pergerakan yang terlalu cepat. Semua serba cepat dan otaknya akan membahayakan masa depan anak-anak lalu apa yang bisa menjadi penyeimbang adalah buku. Dengan buku anak-anak akan belajar menatap lebih tenang dan lama tapi otaknya bekerja, otaknya yang bergerak, bahkan mulutnya bergerak bahkan telinganya juga ikut aktif. Nah, inilah yang akan menjadi penyeimbang.
v Teori Kegiatan Media adalah mempublikasikan acara-acara pertelevisian yang berupa acara TV untuk menghibur masyarakat. Menonjolkan acara-acaranya supaya masyarakat tertarik untuk menyaksikannya.
v Teori Keperluan Media adalah menghibur masyarakat dan memberikan informasi kepada masyarakat menjadi pembelajaran Televisi. Tetapi pembelajaran itu sangatlah tipis atau sedikit sekali hanya beberapa persen saja kebanyakan sebagai penghibur masyarakat.
v Teori Perluasan Media adalah di sampaikan secara mengglobal secara nasional supaya menarik perhatian masyarakat selalu akurat dan sandangan yang jelas. Jangan pernah membohongi audien perlu pengecekan fakta secara menyeluruh, jangan berasumsi dan jangan percaya kepada sumber-sumber resmi begitu saja perlu pengkajian ulang bagi orang-orang yang begitu teliti.
v Teori Lingkungan Media adalah menghemat jarak dan waktu yang dibuang-buang begitu saja, karena perkembangan teknologi mudah memproses komunikasi.
Saat penanyangan pertelevisian tentang debat-debat yang minim fakta, dengan tujuan menghibur atau memprovokasikan. Media banyak memilih tanyangan atau melakukan Talk Show, namun banyak yang mementigkan gaya dibandingkan esensi.
v Teori Sosial Media adalah bersosialisasi kepada masyarakat memberikan pandangan atau memberitahukan saat-saat pemilihan umum atau pemilihan nasioanal.
v Teori Pengembangan Media adalah memperluaskan secara nasional kepada masyarakat bahwa program yang dimiliki lebih unggul acara-acara pertelevisian milik sendiri daripada acara-acara pertelevisian milik orang lain.
v Teori Kegagalan Media adalah penyampaiannya ke masyarakat kurang memadi dan kurang berkenan penyiarannya. Acara pertelevisian acara yang dibuat betul-betul tidak bermakna yang penting mondorong Retting. Acaranya yang tiba-tiba muncul langsung acaranya hilang seketika tanpa jejak karena ada kasus di dalamnya dan bertujuan profokasi penyebaran kejelekan dan penyebaran atau penanyangan pornografi yang bisa mempengaruhi daya piker manusia.
v Teori Penyemangat Media adalah masyarakat termotifasi terhadap penanyangan yang ada. Acara tersebut (acara motivasi atau pencerahan hati) untuk merangkul masyarakat untuk tumbuh lagi atau bangkit(Move On) dari permasalahan-permasalahan yang rumit atau sulit dan menghidupkan kembali motivasi setiap individu. Tayangan-tayangan yang berisi semangat dan motivasi yang sangat di perlukan sekali.
v Teori Kesehatan Media adalah persaingan pertelevisian dilakukan dengan cara sehat. Berlomba-lomba mempunyai program unggulan untuk cara persaingan yang tidak memerlukan dengan kekerasan yang bisa merugkan dari salah satu pihak.
v Teori Renungan Masyarakat adalah masyarakat benar-banar bisa memilah-memilih kemanfaatannya sumber berita atau yang didapatkan yang bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri serta bermanfaat bagi orang bayak.
v Teori Reintegrasi Sosial adalah dikemukakan oleh Albert O. Hischmn mengatak bahwa kebosanan manusia merupakan peyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telh dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru, bagaiman caraya mengubah suatu keadaan agar lebih baik. Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovasi, agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang terjdi di masyarakat.
v Teori Integrasi Sosial adalah pembaharuan suatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembaruan tersendiri mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
v Teori Efektivitas Komunikas adalahefektifitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan memper cepat. Semakin efektif komunikasi berangsung, semakin cepat pula anggota-anggota masyarakat tercapai. Sebaliknya, semakin tidak efektif komunikasi yang berlangsung antaranggota masyarakat, semakin lambat dan sulit pula terwujudnya.
v Teori Akulturasi adalah menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses social yang terjadi bila kolompok social dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses social itu akan berlangsung hingga unsure kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan dioalah ke dalam kebudayyan sendiri. Namun, umumnya akulturasi berlangsug tanpa menghilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, dapat kita katakana bahwa akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan tersebut menyebabkan kebudayaan yang satu hamper menyerupai kebudayaan yang lain. Namun, masing-masing kebudayaan masih mempertahankan cirri khasnya.
v Teori Proporsional dan Komprehensif adalah menyiarkan informasi
berusaha melakaukan reportasi secara Komprehesif dan Proporsional, mana yang hanya mengedepankan sensi untuk menarik perhatian.
SUMBER:
Azhar, Aryad. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Gravndo Persada,
2011. Hal 14.
Daryanto. Media Pembelajaran
Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gaun
Media, 2013.
Kovach, Bill & Rosenstiel,
Tom. 2003. Sembilan Elemen Jurnalisme. Yusi A. Parcanom (Terj.) Jakarta:
Pantau.
Riva, Ahmad & Sudjana, Nana.
Media Pengajaran. Bandug: Sinar Baru Algensindo, 2010.
SAYA.....
:-)
:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar