Jumat, 10 Maret 2017

Teori-teori Media Pembelajaran

Teori-teori Media Pembelajaran
            Media massa adalah (dalam bahasa Inggris: Mass Media) singkatan yang berasal dari media komunikasi Massa dalam bahasa Inggris Mass Communication Media, yang berarti media media massa yaitu sarana penyampain pesan-pesan, apirasi masyarakat, sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung secara luas.
Media menurut para ahli:
Menurut (Cangara, 2002)-Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampain pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekasnis seperti surat kabar, flim,radio, TV.
Menurut (Bovee, 1997)-Media adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.
Sedangkan menurut (Rahmat, 2001)-Media massa adalah fator lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pezaliman klasik, pezaliman operan atau proses imitasi (belajar social). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.


Teori-teori Media menurut para ahli:
Ø  Social Scientific Theory
Ø  Teori Media Baru
Ø  Teori Media Klasik: Meluhan & inis
Ø  Teori Agenda Setting
Ø  Teori Model Lasswell
Ø  Teori Pengharapan Nilai
Ø  Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Ø  Teori Ketergantungan
Ø  Teori Kegunaan dan Kepuasan
Ø  Teori Persamaan Media
Ø  Teori The Spiral of Silance
Ø  Teori Difusi Inovasi


 Pengertian Teori-teori menurut para ahli yaitu:
§  Social Scientific Theory adalah teori ini berdasarkan kepada pertanyaan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa dengan sumber observasi objektif.
§  Teori Media Baru adalah dalam teori ini ada dua pandangan mengenai era media pertama dan kedua. Pertama pandangan interaksi social: membedakan media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Kedua, pandnagan integrasi  social: pendekatan ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual atau bagaimana manusia mengunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat dengan menyatukan dalam bentuk rasa saling memiliki.
§  Teori Media Klasik: Meluhan & inis adalah media adalah merupakan perpanjangan pikirn manusia, jadi media yang menonjol dalam penggunaan membiaskan massa historis apapun. Seperti media yang mengikat waktu (dibiaskan terhadap tradisi) dan media yang mengikat ruang (memudahkan komunikasi dari satu tempat lain, mendorong perkembangan kerja, birokrsi yang besar dan militer). Maksudnya media sebagai sebuah pikiran manusia yang diciptakan untuk memaksa manusia di kuasai oleh manusia media.
§  Teori Agenda Setting adalah agenda yang diperkenalkan oleh McCombs  dan DL Shaw (1972), asumsi teoi ini adalah bahwa jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jika apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat. 
§  Teori Model Lasswell adalah teori penumuan seorag ahli yang bernama Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering diikuti banyak orang yakni: siapa (Who) berbicara apa( Says What) dalam saluran mana (In Which Channel), kepada siapa (To Whom) dan pengaruh seperti apa (What That Effect) (Littlejhon, 1996).
§  Teori Pengharapan Nilai adalah dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media di tentukan oleh sikap Anda terhadap media, kepercayaan anda tentang apa yang suatu medium dapat dberikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut.
§  Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa adalah teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeadndan Melvin L. Deflver (1976), yang memokuskan kepada kondisi structural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadi suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, dimana media massa diangap  sebagai system informasi yang dimiliki peran penting dalam proses memelihara perubahan dan konflik pada tataran masyarakat kelompok, dan individu dalam aktivitas social. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
>Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas pembentuk sikap, agenda setting, perluasan system keyakinan masyarakat, penegas atau penjelas nilai-nilai .
>Akfektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan morl.
>Behavioral, mengaktifkan atau mengerakan atau meredakan pembentukan isu tertentu atau penyelesainnya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktifitas serta menyebabkan perilaku dermawan.
§  Teori Ketergantungan adalah teori yang diutaran oleh Sandra Ball-Roceach dan Melvin Defleur. Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantun pada informasi yang berasal dari media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantunagn yang sama terhadap semua media.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi social Model ini menunjukan system media dan intstitusi social itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih bernagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi social.
§  Teori Kegunaan dan Kepuasan adalah teori ini diperkenalkan pertama kali oleh Herbeet Blumer dan Elihu atz (1974). Teori ini mengakatan bahwapenguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, penguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Penguna media berusaha  mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya.artinya penggunakan media mmpunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
§  Teori Persamaan Media adalah teori ini pertama kali dikenalkan oleh Byron Reeves danClifford Nass(Professor jurusan komunikasi Universitas Stan Ford Amerika). Teori ini relative sangat baru dalam dunia komunikasi massa. Media Equantion Theory atau teori persamaan media ini ingin menjawab persoalan mengapa orang-orng secara tidak sadar dan bukan secara otomatis merespon apa yang dikomuikasikan media seolah-olah (media itu ) manusia? Dengan demikian menurut asumsi toeri ini, media diibaratkan manusia. Media bisa menjadi jawaban bicara setiap individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face.
§  Teori The Spiral of Silance adalah teori ini dikemukan oleh Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teoriini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses salinhg mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat. Bahwa individu pada umumnya berusahauntuk menghindari isolasi, dalam arti kesendirian mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu.
§  Teori Difusi Inovasi adalah teori yang dikemukakan oleh Everett Rogers dan para kolegannya. Rogers menyajikan diskripsi yang menarik mengenai penyebarandengan proses perubahan social dimana terdiri dari penemuan difusi(atau komunikasi) dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan diatas dapat terjadi  secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dan dunia luar kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidak sengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agenda-agenda luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun sering kali memakan waktu lama. Dalam Difusi Inovasi ini, satu ide mugkin memerlukan waktu yang lama atau bertahun-tahun untuk dpat tersebar. Rogres menyatakan bahwa pada realitasnya, satu tujuan dari penilaian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi alam mempunyai konsek versi-konsekuensi mereka mungki berfungsi atau tidak langsung, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996:336).


Teori-teori Media Pembelajaran
            Media adalah segala sesuatu atau sebuah informasi yang dapat dikirimkan atau dipublikasikan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat dicerna kembali oleh pikiran, yang dapat merangsang ke otak, perasaan, perhatian, dan minat si penerima pesan. Di dalam proses penyebara informasi ini dengan menggunakan media maka komunikasi akan menerima informasi tersebut melalui kelima panca indranya.

            Ada beberapa tinjauan Teori-teori Media  Pembelajaran tentang pengguna media  antara lain Landasan Filosofis, Psikologis, Teknologis, dan Empiris:


o   Landasan Filosofis.
Ada suatu pandnagan yang mengenai landasan ini, bahwa dengan megugunakan alat-alat canggih atau teknologi baru di gunakan di dalam kelas akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan penerapan teknologi ini dalam pembelajaaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi siswa tetap dihargai dan bebas memilih alat belajar sesuia dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandnagan seorang guru terhadap anak didiknya dalam mengakses pembelajaran atau proses pembelejarannya.. jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dn memiliki kemampuan pribadi yang lain, maka baik menggunakan media hasil   teknologi baru atau tidak proses pembelajarannya yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humonis.


o   Landasan Psikologis.
Memperhatikan keadaan proses belajar, memilih media dan metode pembelajaran akan sanagat pengaruh sekali terhadap hasil akhir belajar siswa. Disamping itu siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Pemilihan media sebaiknya harus tepat sesuai kebutuhan supaya bisa memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efetif. Perlu diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa, bahkan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.


o   Landasan Teknologis.
Dengan sejalan perkembangan ilmu, engetahuan dan pembaharuan teknologi semakin canggih prosesnya atau cara kerjanya yang dapat berpengaruh terhadap pola komunikasi di masyarakat. Dengan adanya kemajuan teknologi sebaiknya pola pendidikan tradisional dengan teknologi yang canggih dikalaburasi supaya ada fariasi di dalamnya supaya tidak meninggalkan pola tradisional walaupun pendidikan tidak mungkin dikelola karena cara ini kurang efektif. Supaya cara pola lama tidak hilang dari sejarah yang akan dikenang di sepanjang masa atau zaman. Didalam konteks pendidikan pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan merupakan pengembanganpenerapan, dan penilaian system, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia.


o   Landasan Epiris.
Temuan-temuan penelitian menunjukan bahwa terdapatinteraksi antara pengguna midi pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menetukan hasil belajar siswa. Siswa akan dapat sisi keuntungan bila ia belajar menggunakan media sesuia gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan  bila belajar menggunakan media  visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan menggunakan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih suka belajar atau lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunkan media audio-visual. Berdasarkan rasional empiris tersebut maka pilihan media pembelajaran hendaknya jangana atas dasar kehendak guru, tetapi harus mempertimbangkan kesusuaian antara karakteristik pelajar, karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik media itu sendiri. 


Teori-teori Media Pembelajaran Menurut Para Ahli:
·         Jerome Bruner mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambar atau film (Iconic Representation of Experiment) kemudian belajar dengan symbol, yaitu dengan menggunakan kata-kata (Symbolil Representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlakutidak hanya untuk anak juga berlaku untuk orang dewasa.
·         Charles F. Haban, mengemukakan media terletak pada tingkatan realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media melalui yang paling nyata ke yang paling abstrak.
·         Edgar Dale, membuat jenjang konkrit abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol.


Teori-teori ini membahas tentang media massa yang berupa TV dan media Internet. Banyak sekali yang terdapat di dalam teori-teori ini membahas media massa dan banyak sekali permasalahan-permasalahan yang timbul di dalamnya. Permasalahan ini secara logis yang ada pada zaman sekarang ini.

Teori-teori Media:
ü  Teori Long Memory
ü  Teori Pendekatan Media
ü  Teori Pengaruh Media
ü  Teori Kegiatan Media
ü  Teori Kepribadian Media
ü  Teori Keperluan Media
ü  Teori Perluasan Media
ü  Teori Lingkungan Media
ü  Teori Sosial Media
ü  Teori Pengembangan Media
ü  Teori Kegagalan Media
ü  Teori Penyemangat Media
ü  Teori Kesehatan Media
ü  Teori Renungan Masyarakat
ü  Teori Reintegrasi Sosial
ü  Teori Integrasi Sosial
ü  Teori Efektivitas Komunikasi
ü  Teori Akulturasi
ü  Teori Proporsional dan Komprehensif


Pengertian teori-teori tersebut adalah:
v  Teori Long Memory adalah media untuk menyampaikan pesan bagi semua masyarakat yang menerimanya akan selau tersimpan atau selalu mengingatnya bahwa informasi itu benar-benar di butuhkan sekali oleh masyarakat dan informas[ itu perlu di saring kembali kebenarannya ketika akan di sampaikan kepada orang lain.
v  Teori Pendekatan Media adalah memposisikan diri keaudien atau warga kewajiban ini mendapatkn tantangan besar ketika saat penyesuain diri terhadap lingkungan dan pada ssat penyampain ke masyarakat akan berkembang satu informasi tersebut. Karena tangapan masyarakat itu berbeda-beda yang mendapatkan satu informasi.
v  Teori Pengaruh Media adalah ketika msyarakat menerima sebuah informasi maka akan berpengaruh sekali mudah terhipnotis membeli sebuah produk atau prodak dan mudah mempercayainya.
Media massa berupa TV atau Internet adalah benda-benda yang bergerak terlalu cepat perpindahan dari satu adegan ke adegan yang lain. Dari satu peristiwa ke peristiwa yang lain. Berlangsung sangat cepat. Inilah yang akan membuat otak anak menjadi melihat perubahan harus cepat dan badannya tidak bergerak, melihat TV dengan statis. Dimasa depan anak-anak yang terlalu banyak melihat atau telibat dengan sosmed maka dia akan menjadi pribadi yang enggan untuk bekerja keras. Mereka malas begerak karena selama ini matanya mengalami pergerakan-pergerakan yang terlalu cepat. Semua serba cepat dan otaknya akan membahayakan masa depan anak-anak lalu apa yang bisa menjadi penyeimbang adalah buku. Dengan buku anak-anak akan belajar menatap lebih tenang dan lama tapi otaknya bekerja, otaknya yang bergerak, bahkan mulutnya bergerak bahkan telinganya juga ikut aktif. Nah, inilah yang akan menjadi penyeimbang.  
v  Teori Kegiatan Media adalah mempublikasikan acara-acara pertelevisian yang berupa acara TV untuk menghibur masyarakat. Menonjolkan acara-acaranya supaya masyarakat tertarik untuk menyaksikannya.
v  Teori Keperluan Media adalah menghibur masyarakat dan memberikan informasi kepada masyarakat menjadi pembelajaran Televisi. Tetapi pembelajaran itu sangatlah tipis atau sedikit sekali hanya beberapa persen saja kebanyakan sebagai penghibur masyarakat.
v  Teori Perluasan Media adalah di sampaikan secara mengglobal secara nasional supaya menarik perhatian masyarakat selalu akurat dan sandangan yang jelas. Jangan pernah membohongi audien perlu pengecekan fakta secara menyeluruh, jangan berasumsi dan jangan percaya kepada sumber-sumber resmi begitu saja perlu pengkajian ulang bagi orang-orang yang begitu teliti.
v  Teori Lingkungan Media adalah menghemat jarak dan waktu yang dibuang-buang begitu saja, karena perkembangan teknologi mudah memproses komunikasi.
Saat penanyangan pertelevisian tentang debat-debat yang minim fakta, dengan tujuan menghibur atau memprovokasikan. Media banyak memilih tanyangan atau melakukan Talk Show, namun banyak yang mementigkan gaya dibandingkan esensi.
v  Teori Sosial Media adalah bersosialisasi kepada masyarakat memberikan pandangan atau memberitahukan saat-saat pemilihan umum atau pemilihan nasioanal.
v  Teori Pengembangan Media adalah memperluaskan secara nasional kepada masyarakat bahwa program yang dimiliki lebih unggul acara-acara pertelevisian milik sendiri daripada acara-acara pertelevisian milik orang  lain.
v  Teori Kegagalan Media adalah penyampaiannya ke masyarakat kurang memadi dan kurang berkenan penyiarannya. Acara pertelevisian acara yang dibuat betul-betul tidak bermakna yang penting mondorong Retting. Acaranya yang tiba-tiba muncul langsung acaranya hilang seketika tanpa jejak karena ada kasus di dalamnya dan bertujuan profokasi penyebaran kejelekan dan penyebaran atau penanyangan pornografi yang bisa mempengaruhi daya piker manusia.
v  Teori Penyemangat Media adalah masyarakat termotifasi terhadap penanyangan yang ada. Acara tersebut (acara motivasi atau pencerahan hati) untuk merangkul masyarakat untuk tumbuh lagi atau bangkit(Move On) dari permasalahan-permasalahan yang rumit atau sulit dan menghidupkan kembali motivasi setiap individu. Tayangan-tayangan yang berisi semangat dan motivasi yang sangat di perlukan sekali.
v  Teori Kesehatan Media adalah persaingan pertelevisian dilakukan dengan cara sehat. Berlomba-lomba mempunyai program unggulan untuk cara persaingan yang tidak memerlukan dengan kekerasan yang bisa merugkan dari salah satu pihak.
v  Teori Renungan Masyarakat adalah masyarakat benar-banar bisa memilah-memilih kemanfaatannya sumber berita atau yang didapatkan yang bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri serta bermanfaat bagi orang bayak.
v  Teori Reintegrasi Sosial adalah dikemukakan oleh Albert O. Hischmn mengatak bahwa kebosanan manusia merupakan peyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telh dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru, bagaiman caraya mengubah suatu keadaan agar lebih baik. Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovasi, agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang terjdi di masyarakat.
v  Teori Integrasi Sosial adalah pembaharuan suatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembaruan tersendiri mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
v  Teori Efektivitas Komunikas adalahefektifitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan memper cepat. Semakin efektif komunikasi berangsung, semakin cepat pula anggota-anggota masyarakat tercapai. Sebaliknya, semakin tidak efektif komunikasi yang berlangsung antaranggota masyarakat, semakin lambat dan sulit pula terwujudnya.
v  Teori Akulturasi adalah menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses social yang terjadi bila kolompok social dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses social itu akan berlangsung hingga unsure kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan dioalah ke dalam kebudayyan sendiri. Namun, umumnya akulturasi berlangsug tanpa menghilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, dapat kita katakana bahwa akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan tersebut menyebabkan kebudayaan yang satu hamper menyerupai kebudayaan yang lain. Namun, masing-masing kebudayaan masih mempertahankan cirri khasnya.
v  Teori Proporsional dan Komprehensif adalah menyiarkan informasi
berusaha melakaukan reportasi secara Komprehesif dan Proporsional, mana yang hanya mengedepankan sensi untuk menarik perhatian.


       
SUMBER:
Azhar, Aryad. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Gravndo Persada, 2011. Hal 14.
Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gaun Media, 2013.
Kovach, Bill & Rosenstiel, Tom. 2003. Sembilan Elemen Jurnalisme. Yusi A. Parcanom (Terj.) Jakarta: Pantau.
Riva, Ahmad & Sudjana, Nana. Media Pengajaran. Bandug: Sinar Baru Algensindo, 2010.






SAYA.....
:-)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar