Rabu, 22 Maret 2017

ILMU PENDIDIKAN ISLAM DALAM ARUS GLOBALISASI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam semesta. Dengan demikian, pendidikan Islam itu berupaya untuk mengembangkan individu sepenuhnya, maka sudah sewajarnyalah untuk dapat memahami hakikat pendidikan Islam itu bertolak dari pemahaman terhadap konsep manusia menurut Islam
Tapi arus globalisasi saat ini menimbulkan banyak sekali perubahan dari segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menggugah kesadaran masyarakat umum akan pentingnya pendidikan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kewajiban bagi mereka.
Walaupun demikian umat Islam harus bisa membentengi pendidikan Islam itu sendiri. apabila tidak bisa melakukannya maka yang akan terjadi adalah pendidikan Islam akan melenceng dari ajaran-ajaran Islam Nabi ketika perjalanan hidup tidak lepas dari teknologi yang berjalan cepat dihadapan umat Islam. maka tidak seharusnya mereka hanya menyibukkan dirinya dengan kehidupan yang berbau teknologi tetapi yang harus mereka lakukan yaitu menerima globalisasi tanpa harus melupakan perbuatan dalam ajaran Islam untuk mendapat kebahagiaan dunia akhirat.
B.     Rumusan Masalah
1.Apa itu Ilmu Pendidikan Islam ?
2.Bagaimana  pendidikan Islam Dalam Arus Globalisasi ?
                                          
BAB II
PEMBAHASAN

     A. Pengertian Pendidikan Islam
     Kata“pendidikan”yangumum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW. [1]

     B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
                  Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).
Tujuan dari Pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
  1. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan aturan-aturan dan kehendak Tuhan.
  1. .Mengarahkan manusia agar tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Tuhan SWT.
  2. .Mengarahkan manusia agar berakhlak mulis, sehingga  ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
  3. 4Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan ketrampilan untuk mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahanya.
  4. .Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat”.

     C. Lembaga Pendidikan Islam
Pendidikan Islam telah dimulai di Indonesia sejak masuknya Islam ke wilayah ini. Pendidikan Islam mulanya berlangsung di daerah-daerah pesisir pantai. Mereka berdagang sambil mengajarkan agama Islam setelah masyarakat Muslim terbentuk kemudian di bangun masjid sebagai tempat ibadah dan mengajarkan pendidikan Islam melalui ceramah, membaca Al-Qur'an dan lain-lainnya. selanjutnya muncullah lembaga pendidikan yang khusus untuk proses pembelajaran yang disebut pesantren.
Pada era selanjutnya mengalami perubahan mengikutiperkrmbangan zaman seperti sekolah dan universitas.

D. Era Globalisasi
                   Era globalisasi dapat dipahami sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh adanya penyatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan lain sebagainya, yang terjadi antara satu negara dengan negara lainnya, tanpa menghilangkan identitas negara masing-masing. Penyatuan ini terjadi berkat kemajuan teknologi informasi (TI) yang dapat menghubungkan atau mengkomunikasikan setiap issu yang ada pada suatu negara dengan negara lain.
                   Tantangan pendidikan Islam di zaman sekarang selain menghadapi pertarungan ideologi-ideologi besar dunia sebagaimana tersebut di atas, juga menghadapi berbagai kecenderungan yang tak ubahnya seperti badai besar (turbulance) atau tsunami. Menurut Daniel Bell, di era globalisasi saat ini keadaan dunia ditandai oleh lima kecenderungan sebagai berikut.
Pertama, kecenderungan integrasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya persaingan bebas dalam dunia pendidikan. Karena, dunia pendidikan menurut mereka juga termasuk yang dipergangkan, maka dunia pendidikan saat ini juga dihadapkan pada logika bisnis. Kedua, kecenderungan fragmentasi politik yang menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan dan harapan dari masyarakat. Mereka semakin membutuhkan perlakuan yang adil, demokratis, egaliter, transparan, akuntabel, cepat, tepat dan profesional. Mereka ingin dilayani dengan baik dan memuaskan. Ketiga, kecenderungan penggunaan teknologi tinggi (high technologie) khususnya teknologi komunikasi dan informasi (TKI) seperti komputer. Keempat, kecenderungan interdependensi (kesaling-tergantungan), yaitu suatu keadaan di mana seseorang baru dapat memenuhi kebutuhannya apabila dibantu oleh orang lain.
                   Keadaan ini mengharuskan para guru atau ahli agama untuk melakukan reformulasi, reaktulisasi, dan kontekstualisasi terhadap ajaran agama, sehingga ajaran agama tersebut akan terasa efektif dan transformatif.
Penutup
Pendidikan Islam dengan beragam sistem dan tingkatannya dari waktu ke waktu senantiasa mengalami tantangan. Berbagai kemajuan atau ketertinggalan pendidikan Islam sebagaimana yang terdapat dalam sejarah, antara lain disebabkan karena kemampuannya dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Tantangan yang dihadapi pendidikan Islam saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi pendidikan Islam di masa lalu. Era globalisasi dengan berbagai kecenderungannya sebagaimana tersebut di atas telah melahirkan berbagai paradigma baru dalam dunia pendidikan. Visi, missi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, pendidik, peserta didik, manajemen, sarana prasarana, kelembagaan pendidikan dan lainnya kini tengah mengalami perubahan besar.
Pendidikan Islam dengan pengalamannya yang panjang seharusnya dapat merubah pendidikan yang lebih ideal lagi dan memajukan pendidikan yang ada.

E. Respon Pendidikan Islam

                   Pertama tantangan-tantangan dan masalah-masalah internal pendidikan Islam pasca modernisasi dan tantangan globalisasi pada hari ini dan masa depan, berkaitan dengan persoalan identitas diri lembaga pendidikan Islam tertentu. Pada satu segi, pengakuan atas dan penyetaraan pendidikan terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam telah membuka berbagai peluang bagi penyelenggaran berbagai jenis pendidikan pendidikan Islam. Tetapi pengambilan pilihan-pilihan tadi sangat bisa jadi dapat mengorbankan identitas pendidikan Islam itu sendiri sebagaimana telah terpatri di dalam masyarakat. Di sini terjadi “perbenturan” antara “social expectations” dengan “academic expectations” yang disinggung di atas. Dan hal ini, terlihat khususnya di pesantren. Keterlibatan pesantren dalam program-program non-kependidikan seperti pengembangan pesantren sebagai pusat koperasi, pusat pengembangan teknologi tepat guna bagi pedesaan, pusat pengembangan pertanian dan peternakan, pusat penyelamatan lingkungan hidup, pusat pengembangan HAM dan demokrasi, dan sebagainya juga dapat mengaburkan identitas pesantren.

                     Kedua masyarakat kini dituntut tidak hanya mendirikan bangunan fisik dan perangkat-perangkat pokok lembaga pendidikan Islam, tetapi lebih-lebih lagi dalam mengembangkannya menjadi pendidikan yang berkualitas (quality education) untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki—setidak-tidaknya dasar-dasar—“keunggulan kompetitif tersebut. Di sini, masyarakat pendukung pendidikan Islam diharapkan dapat menyediakan berbagai prasarana dan sarana pendukung yang lebih memadai bagi terselenggaranya pendidikan yang mampu mendorong penanaman dasar-dasar keunggulan kompetitif tersebut.

                   Ketiga penguatan kelembagaan dan manajemen. Perubahan-perubahan kebijakan pendidikan nasional—misalnya yang menekankan pada peran lembaga pendidikan islam sebagai “community-based education”—dan tantangan-tantangan global mengharuskan lembaga pendidikan islam untuk memperkuat dan memberdayakan kelembagaannya. Uu yayasan yang baru dan juga uud bhp menghendaki lembaga-lembaga pendidikan islam untuk meninjau dan merumuskan kembali kelembagaannya dan hubungannya dengan para pelaksana kependidikan; madrasah dan/atau sekolah. Kelembagaan pendidikan islam haruslah bertitiktolak pada prinsip-prinsip kemandirian (otonom), profesionalitas, akuntabilitas dan kredibilitas.

                   Selanjutnya, madrasah, pesantren atau lembaga pendidikan Islam umumnya sudah waktunya dikelola dengan manajemen moderen sehingga pendidikan yang diselenggarakannya dapat lebih efisien dan efektif. Prinsip-prinsip manajemen moderen seperti “total quality management” (TQM) atau “corporate good governance” yang sudah mulai diterapkan pada sementara lembaga-lembaga pendidikan lain, agaknya dapat pula mulai dikaji di lingkungan lembaga-lembaga pendidikan Islam.





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
                   Pendidikan daldm era globalisasi saat ini mengalami tantangan yang begitu besar .Olehkarena itu saat ini sangat diperlukan adanya pendidikan yang revolusioner terutama dalam bidangmoral .salh atunya dengan modrnisasi pendidikan pesantren serta penguatan pendidikan isla pada lembag non-pesantren.Serta melakukan perbaikan menejemen dan strategi pada semua lembaga pendidikan.
SARAN
                   Saran kami agar dibentuk lembag apendidikan yang terkordinasi dengan baik meskipun tidak secar langsung.





DAFTAR PUSTAKA
Chamidi, agus salim.2015.Teknologi Informasi Dan Komunikasi Prospek Dan Tantangan Dunia Pendidikan Islam.Yogyakarta:CV Pustaka Ilmu Group. Maragustam.2016.Filsaftat Pendidikan Islam.Yogyakarta:Kurnia Alam Semesta.
https://islamiced.wordpress.com/tugas/ilmu-pendidikan-islam/pengertian-dasar-dan-tujuan-pendidikan-islam/



[1]Disadurdan diedit dari maragustam FPI dan tambahan internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar