Minggu, 26 Maret 2017

PERKEMBANGAN PADA ANAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Sering kali pendidik kurang  memperhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya, maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajan seperti kurang fahamnya materi yang disampaikan pendidik.
Disamping itu kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis lebih mendalami lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak.
Kurangnya pengetahuan kita tetang hakekat perkembangan manusia mengharuskan kita untuk mempelajari dan memahami seperti apa sebenarnya hakikat manusia itu. Aspek-aspek apa saja yang ada di dalamnya. Oleh karena itu diperlukan ada pembahasan yang lebih mendetail lagi agar kita dapat memahami dan mengamalakannya dalam kehidupan nyata.
1.2.   Ruang Lingkup
Ditinjau dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu:
a.       Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia .
b.      Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan.
Dalam psikologi ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan. Yang akan dibicarakan dalam tulisan ini ialah psikologi yang berobjekkan manusia.
Ø  Psikologi perkembangan masa remaja  usia 12 – 15 yang memproses terbentuknya hidup , pandangan hidup atau cita-citan hidup bagi si remaja.
1.3  Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan pertumbuhan dan perkembangan.
2         Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak usia 12 -15.
3         Memahami fase-fase perkembangan
4         Untuk mengetahui perkembangan psikologi remaja. 
5         Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
6         Untuk mengetahui perbedaan individu peserta didik.
BAB II
A.          Pembahasan
2.1  Definisi Perkembangan dan Pertumbuhan
Menurut Drs. Tadjad (1994 : 19) bahwa “Perkembangan adalah erubahan dan pertambahan yang bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian”. Dengan demikian perkembangan merupakan proses perubahan psikologi yang bersifat kualitatif pada diri seseorang.. Misalnya perhatian lawan jenis, rasa cinta, rasa cemburu.
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental serta dipandang dari fisik.Misalnya perubahan tinggi badan,
2.2  Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak Usia 12 - 15
2.2.1        Faktor-Faktor Perkembangan
Pada usia 12 – 15 tahun tengah berada pada masa peralihan, yaitu dari masa anak-anak menuju masa remaja awal. Mereka mengalami berbagai perubahan baik dalam dirinya sendiri maupun unsur luar yang berhubungan dengan perkembangan dirinya.
Oleh karena itu terdiri beberapa factor yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan perilaku remaja. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang disebut pengaruh adalah “ Daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang” (Nintiyas Utari, 2009).
Secara garis besar ada dua factor yang mempengaruhi perkembangan prilaku remaja yaitu :
a.       Faktor Internal yaitu factor yang berasal dari dalam diri, anak yang berasal dari keturunan dan pembawaan.Misalnya seseorang anak yang memiliki sifat pemarah itu tidak dimiliki oleh ibu-bapaknya tetapi dari kakenya.
b.      Faktor ekternal yaitu factor yang berasal dari luar dari anak, yang berasal dari pengalaman dan interaksinya dari lingkungan.Misalnya kenakalan remaja  seperti perilaku bolos di waktu sekolah.

2.2.2        Faktor-Faktor Pertumbuhan
Pada usia 12-15 tahun mereka mengalami berbagai perubahan baik dalam dirinya sendiri maupun unsur luar yang berhubungan dengan pertumbuhan dirinya.
 Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu :
a.       Pengaruh Keluarga
Keluarga merupakan media sosialisasi yang aling efektif bagi anak. Dalam keluarga berlaku nilai dan norma nilai kehidupan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh anak.
b.      Faktor Keturunan
Turunan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa berbagai warisan dari ibu-bapak atau nenek dan kakek. Warisan turunan tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, bakat, watak.
c.       Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anakbergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya.
d.      Pengaruh Gizi
Anak yang memiliki yang cukup biasanya akan lebih cepat tinggi dan sedikit lebih cepat mencapai masa remaja dibanding yang mendapat gizi buruk.
2.3  Fase – Fase Perkembangan
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949). Pada fase – fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase.
2.3.1        Fase Praremaja
Priode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering dikenal sebagai praremaja oelh profesional oleh dalam ilmu perilaku (Potter dan Perry,2005) . Menurut Hall seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.
Pada fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, berkerja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecah masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik, sehingga tidak kesepian (Sunaryo, 2004: 56).
Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu  belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi, dan bekerjasama.
2.3.2        Fase Remaja Awal (early adolescence)
Fase remaja awal merupakan fase lanjutan dari praremaja, pada fase ini ketertarikan memuaskan dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002 : 42) mengemukakan bahwa masa remaja awal merupakan suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui ketika masa kanak-kanak. Remaja memiliki tanggung jawab untuk memikul masalahya sendiri yang dating dari lingkungannya. Remaja sering menganggap mereka benar, baik, dan pantas untuk perkembangkan dikalangan mereka.
2.3.3        Fase Remaja Akhir
Remaja mulai mampu menunjukan pikiran, sikap, perilaku yang semakin dewasa dan emosi semakin stabil. Mampu memilih cara-cara hidup yang dapat dipertanggung jawabkan terhadap dirinya sendiri, orang tua dan masyarakat.


BAB III
A.  Perkembangan Psikologi Remaja
3.1  Pengertian Perkembangan Psikologi Remaja
Masa  remaja disebut jaga masa untuk menemukan identitas diri (Selfidentity). Usaha pencarian diri pun banyak dilakukan dengan menujukan perilaku coba-coba perilaku imitasi atau identifikasi. Tindakan untuk menemukan identitas diri ini karena remaja ingin diakui keberadaannya dalam lingkungan sehingga remaja melakukan berbagai cara untuk menunjukan eksistensinya.
3.2  Perkembangan Keperibadian Remaja
·         Usaha agar kepribadian remaja menjadi matang antara lain :
a.       Menentukan cita-cita yang realistis yang mungkin tercapai.
b.      Belajar menilai kelebihan dan kekurangan diri.
c.       Harus mempunyai konsep diri yang stabil.
d.      Harus bisa menghargai hal-hal yang telah dicapai dan memperbaiki kekurangan.
Ada beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003 : 206) :
a.       Menciptakan interaksi social yang baik dari menanyakan nama, usia, dan aktivitas favorit.
b.      Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian.
c.       Tingkah laku yang proposial seperti jujur, murah hati dan mau berkerja sama.
d.      Menghargai diri sendiri dan orang lain.
e.       Menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasehat, duduk berdekatan, berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain dengan memberikan pujian.
3.3  Pentingnya Mengetahui Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik
Dengan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak.
Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak , disamping itu akan diketahui pula pada umur berapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku pada emosi khusus.
Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak  membantu kita untuk merespon sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari seorang anak. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Keempat, terakhir dengan mempelajari perkembangan anak akan membantun memahami diri sendiri.
Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari penting mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik :
1.      Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami psiesie lain. Perubahan fisik, mkisalnya perubahan tahun pertama lebih cepat daripada tahun-tahun berikutnya.
Hal yang terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, dan kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainya.
2.      Pengaruh Yang Lama
Alasan lain mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyak ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangat banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.

3.      Proses Yang Kompleks
Sebagai menilitian yang mencoba memahami perilku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara sederhana sampai ke yang kompleks karena bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu.
Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatu pendekatan dengan masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa . Anak membentuk kalimat yang hanya terdiri atas satu atau dua kalimat, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan  oleh orang dewasa.
Dengan mengkaji kelimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertamabah wawasan tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.
4.      Nilai Yang Diterapkan
Penilitan tentang tahap awal perkembangan social secara relavan berkaitan dengan orang tua tentang perannya dalam kehidupan sehari – hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil penilitan atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi pada pola mendidikan atau pengajaran.
5.      Masalah Yang Menarik
Anak merupakan mahluk yang  mengagumkan dan penuh dengan teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudah anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kereativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karaktristik anak yang sedang berkembang.
Misalnya banyak hal yang berkaitan dengan berkembangan anak merupakan materi yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan banyak menjumpai banyak pertanyaan-pertanyaan daripada jawabannya.

3.4  Perpedaan Individu Peserta Didik
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgern (1980) menyakut variasi yang terjadi, baik aspek variasi pada fisik maupun psikologi.
Dari pembahasaan yang berhubungan dengan individu terdapat dua fakta yang menonjol yaitu :
1.    Semua dari manusia mempunyai kesamaan dalam pola perkembangannya.
2.    Warisan manusia secara biologis dan social tiap - tiap individu mempunyai kencenderungan yang berbeda
Garry 1963 dalam buku Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengkatagorikan perpedaan individual kebidang – bidang berikut :
1.      Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan social termasuk ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3.      Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4.      Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
5.      Perbedaan kecakapan dan kepandaian di sekolah.

Jenis perbedaan lainya :
1.      Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan tentang hasil pengamatan atau penyerapan suatu obyek. Berarti ia menguasi segala sesuatu yang diketahui, dalam arti dalam dirinya terbentuk suatu persepsi dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistimatik untuk menjadi miliknya.
2.      Perbedaan Kecakapan Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan suatu individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda.
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan orang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat penuh makna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan dan factor lingkungan serta faktor fisik (organ berbicara).
3.      Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oelh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4.      Perpedaan Latar Belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing – masing dapat mempelacar atau menghambat prestasina, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.

5. Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapat rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak mendapat rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6.      Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang  meliputi perbedaan sisio-ekonomi sosial cultural, amat penting artinya perkembangan anak. Akibatnya anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada ditingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.

  KESIMPULAN
Bahwa remaja merupakan masa-masa pubertas, banyak sekali perubahan yang dialami remaja dari segi biologis dan psikologis. Para Remaja yang masih memasuki jenjang pendidik sekolah menengah banyak mengalami masalah yang mereka alami, sehingga mereka kesulitan dalam proses penyusaian diri. Setiap individu mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda – beda.
 Sebagai anak ada yang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, tetapi ada anak yang usia masih muda sudah mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan bijaksana, tetapi ada pula orang dewasa yang kelakuannya masih kanak-kanak.
Setiap perbedaan-perbedaan ini menciptakan karakter yang berbeda-beda. Perbedaan pembelajaran dan perbedaan pelakuan bagi masing-masing anak. Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan memahami dan dipahami orang lain baik secara tulis, lisan maupun isyarat.
Anak ibarat kertas putih yang bersih ketika dia lahir sudah merupakan kewajiban bagi orang tua, tenaga pendidik, dan masyarakat untuk mengarahkan dan membantu perkembangan anak.
SARAN
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah kami ini untuk kedepannya.






DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fauzi H. Drs. Psikologi Umum. CV PUSTAKA SETIA. Bandung 40253. 2004
http : //dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-pertumbuhan-dan perkembangan-remaja
http : //www.academia.edu/7661460/ppt psikologi_perkembangan_remaja
viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-pertumbuhan-perkembangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar