BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Sering
kali pendidik kurang memperhatian dalam
mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya
sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya
pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya, maka
akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajan seperti kurang fahamnya
materi yang disampaikan pendidik.
Disamping
itu kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis lebih mendalami lagi
dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran
kelak.
Kurangnya
pengetahuan kita tetang hakekat perkembangan manusia mengharuskan kita untuk
mempelajari dan memahami seperti apa sebenarnya hakikat manusia itu.
Aspek-aspek apa saja yang ada di dalamnya. Oleh karena itu diperlukan ada
pembahasan yang lebih mendetail lagi agar kita dapat memahami dan
mengamalakannya dalam kehidupan nyata.
1.2. Ruang
Lingkup
Ditinjau
dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar,
yaitu:
a. Psikologi
yang menyelidiki dan mempelajari manusia .
b. Psikologi
yang menyelidiki dan mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut
psikologi hewan.
Dalam psikologi ini
tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan.
Yang akan dibicarakan dalam tulisan ini ialah psikologi yang berobjekkan
manusia.
Ø Psikologi
perkembangan masa remaja usia 12 – 15
yang memproses terbentuknya hidup , pandangan hidup atau cita-citan hidup bagi
si remaja.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud
dengan pertumbuhan dan perkembangan.
2
Mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku anak usia 12 -15.
3
Memahami fase-fase
perkembangan
4
Untuk mengetahui
perkembangan psikologi remaja.
5
Untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
6
Untuk mengetahui perbedaan
individu peserta didik.
BAB
II
A.
Pembahasan
2.1 Definisi
Perkembangan dan Pertumbuhan
Menurut Drs.
Tadjad (1994 : 19) bahwa “Perkembangan adalah erubahan dan pertambahan yang
bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian”. Dengan
demikian perkembangan merupakan proses perubahan psikologi yang bersifat
kualitatif pada diri seseorang.. Misalnya perhatian lawan jenis, rasa cinta,
rasa cemburu.
Pertumbuhan
adalah adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental serta dipandang
dari fisik.Misalnya perubahan tinggi badan,
2.2 Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak Usia 12 - 15
2.2.1
Faktor-Faktor
Perkembangan
Pada usia 12 – 15 tahun tengah
berada pada masa peralihan, yaitu dari masa anak-anak menuju masa remaja awal.
Mereka mengalami berbagai perubahan baik dalam dirinya sendiri maupun unsur
luar yang berhubungan dengan perkembangan dirinya.
Oleh
karena itu terdiri beberapa factor yang memberikan pengaruh terhadap
perkembangan perilaku remaja. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
yang disebut pengaruh adalah “ Daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang” (Nintiyas Utari, 2009).
Secara
garis besar ada dua factor yang mempengaruhi perkembangan prilaku remaja yaitu
:
a. Faktor
Internal yaitu factor yang berasal dari dalam diri, anak yang berasal dari
keturunan dan pembawaan.Misalnya seseorang anak yang memiliki sifat pemarah itu
tidak dimiliki oleh ibu-bapaknya tetapi dari kakenya.
b. Faktor
ekternal yaitu factor yang berasal dari luar dari anak, yang berasal dari
pengalaman dan interaksinya dari lingkungan.Misalnya kenakalan remaja seperti perilaku bolos di waktu sekolah.
2.2.2
Faktor-Faktor
Pertumbuhan
Pada
usia 12-15 tahun mereka mengalami berbagai perubahan baik dalam dirinya sendiri
maupun unsur luar yang berhubungan dengan pertumbuhan dirinya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
yaitu :
a. Pengaruh
Keluarga
Keluarga
merupakan media sosialisasi yang aling efektif bagi anak. Dalam keluarga
berlaku nilai dan norma nilai kehidupan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh
anak.
b. Faktor
Keturunan
Turunan
berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa
berbagai warisan dari ibu-bapak atau nenek dan kakek. Warisan turunan tersebut
yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, bakat, watak.
c. Faktor
Lingkungan
Lingkungan
adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan, sekolah tempat mendidik,
masyarakat tempat anakbergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar
dengan iklimnya, flora dan faunanya.
d. Pengaruh
Gizi
Anak
yang memiliki yang cukup biasanya akan lebih cepat tinggi dan sedikit lebih
cepat mencapai masa remaja dibanding yang mendapat gizi buruk.
2.3
Fase – Fase
Perkembangan
Tahap
perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir
berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949). Pada fase – fase ini terdapat
beragam ciri khas pada masing-masing fase.
2.3.1
Fase Praremaja
Priode
transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering dikenal sebagai praremaja
oelh profesional oleh dalam ilmu perilaku (Potter dan Perry,2005) . Menurut
Hall seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or
preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12
tahun.
Pada fase praremaja ini ditandai
dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat
yang dapat dipercaya, berkerja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecah
masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya
yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik, sehingga tidak
kesepian (Sunaryo, 2004: 56).
Tugas perkembangan terpenting dalam
fase praremaja yaitu belajar melakukan
hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi, dan
bekerjasama.
2.3.2
Fase Remaja Awal
(early adolescence)
Fase
remaja awal merupakan fase lanjutan dari praremaja, pada fase ini ketertarikan
memuaskan dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002 : 42)
mengemukakan bahwa masa remaja awal merupakan suatu periode ketika konflik
dengan orang tua meningkat melampaui ketika masa kanak-kanak. Remaja memiliki
tanggung jawab untuk memikul masalahya sendiri yang dating dari lingkungannya.
Remaja sering menganggap mereka benar, baik, dan pantas untuk perkembangkan
dikalangan mereka.
2.3.3
Fase Remaja
Akhir
Remaja
mulai mampu menunjukan pikiran, sikap, perilaku yang semakin dewasa dan emosi
semakin stabil. Mampu memilih cara-cara hidup yang dapat dipertanggung jawabkan
terhadap dirinya sendiri, orang tua dan masyarakat.
BAB III
A.
Perkembangan
Psikologi Remaja
3.1 Pengertian
Perkembangan Psikologi Remaja
Masa remaja disebut jaga masa untuk menemukan
identitas diri (Selfidentity). Usaha pencarian diri pun banyak dilakukan dengan
menujukan perilaku coba-coba perilaku imitasi atau identifikasi. Tindakan untuk
menemukan identitas diri ini karena remaja ingin diakui keberadaannya dalam
lingkungan sehingga remaja melakukan berbagai cara untuk menunjukan
eksistensinya.
3.2 Perkembangan
Keperibadian Remaja
·
Usaha agar
kepribadian remaja menjadi matang antara lain :
a. Menentukan
cita-cita yang realistis yang mungkin tercapai.
b. Belajar
menilai kelebihan dan kekurangan diri.
c. Harus
mempunyai konsep diri yang stabil.
d. Harus
bisa menghargai hal-hal yang telah dicapai dan memperbaiki kekurangan.
Ada
beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003 : 206)
:
a. Menciptakan
interaksi social yang baik dari menanyakan nama, usia, dan aktivitas favorit.
b. Bersikap
menyenangkan, baik dan penuh perhatian.
c. Tingkah
laku yang proposial seperti jujur, murah hati dan mau berkerja sama.
d. Menghargai
diri sendiri dan orang lain.
e. Menyediakan
dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasehat, duduk berdekatan,
berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain dengan memberikan
pujian.
3.3 Pentingnya
Mengetahui Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik
Dengan
mempelajari perkembangan dan pertumbuhan peserta didik kita akan memperoleh
beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang
anak dan remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa
anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak.
Hal-hal
itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak , disamping itu
akan diketahui pula pada umur berapa anak tertentu yang akan memperoleh
keterampilan prilaku pada emosi khusus.
Kedua,
pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak
membantu kita untuk merespon sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu
dari seorang anak. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu
mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Keempat,
terakhir dengan mempelajari perkembangan anak akan membantun memahami diri
sendiri.
Berikut
ini adalah beberapa hal yang mendasari penting mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik :
1. Masa
Perkembangan Yang Cepat
Pada
anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan
perubahan-perubahan yang dialami psiesie lain. Perubahan fisik, mkisalnya
perubahan tahun pertama lebih cepat daripada tahun-tahun berikutnya.
Hal
yang terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan
dan penggunaan bahasa, dan kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainya.
2. Pengaruh
Yang Lama
Alasan
lain mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan
pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan
kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyak ahli
teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangat banyak
ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.
3. Proses
Yang Kompleks
Sebagai menilitian yang mencoba memahami perilku
orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana
perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah
bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat dimengerti
oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara sederhana sampai ke yang
kompleks karena bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu.
Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana
menggunakan adalah sulit. Suatu pendekatan dengan masalah ini adalah dengan
mempelajari proses kemampuan berbahasa . Anak membentuk kalimat yang hanya
terdiri atas satu atau dua kalimat, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan
yang diajarkan oleh orang dewasa.
Dengan mengkaji kelimat pertama tersebut para
peneliti bahasa bertamabah wawasan tentang mekanisme cara berbicara orang
dewasa yang lebih kompleks.
4. Nilai
Yang Diterapkan
Penilitan tentang tahap awal perkembangan social
secara relavan berkaitan dengan orang tua tentang perannya dalam kehidupan
sehari – hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan
memberikan informasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil penilitan
atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi
pada pola mendidikan atau pengajaran.
5. Masalah
Yang Menarik
Anak merupakan mahluk yang mengagumkan dan penuh dengan teka-teki serta
menarik untuk dikaji. Kemudah anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa
ibunya dan kereativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal
dari karaktristik anak yang sedang berkembang.
Misalnya banyak hal yang berkaitan dengan
berkembangan anak merupakan materi yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan
banyak menjumpai banyak pertanyaan-pertanyaan daripada jawabannya.
3.4 Perpedaan
Individu Peserta Didik
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut
Lindgern (1980) menyakut variasi yang terjadi, baik aspek variasi pada fisik
maupun psikologi.
Dari pembahasaan yang berhubungan dengan individu
terdapat dua fakta yang menonjol yaitu :
1. Semua
dari manusia mempunyai kesamaan dalam pola perkembangannya.
2. Warisan
manusia secara biologis dan social tiap - tiap individu mempunyai
kencenderungan yang berbeda
Garry 1963 dalam buku Perkembangan Peserta Didik
karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengkatagorikan perpedaan individual
kebidang – bidang berikut :
1. Perbedaan
fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan
kemampuan bertindak.
2. Perbedaan
social termasuk ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan
kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan
intelegensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan
kecakapan dan kepandaian di sekolah.
Jenis perbedaan lainya
:
1. Perbedaan
Kognitif
Kemampuan
kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan tentang hasil pengamatan atau
penyerapan suatu obyek. Berarti ia menguasi segala sesuatu yang diketahui,
dalam arti dalam dirinya terbentuk suatu persepsi dan pengetahuan itu
diorganisasikan secara sistimatik untuk menjadi miliknya.
2. Perbedaan
Kecakapan Berbahasa
Bahasa
merupakan salah satu kemampuan suatu individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda.
Kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan orang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat penuh makna, logis, dan sistematis. Kemampuan
berbahasa sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan dan factor lingkungan serta
faktor fisik (organ berbicara).
3. Perbedaan
Kecakapan Motorik
Kecakapan
motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan
koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oelh syaraf pusat untuk
melakukan kegiatan.
4. Perpedaan
Latar Belakang
Perbedaan
latar belakang dan pengalaman mereka masing – masing dapat mempelacar atau
menghambat prestasina, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
5.
Perbedaan Bakat
Bakat
merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik apabila mendapat rangsangan dan pemupukan secara tepat
sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi
kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak mendapat rangsangan dan pemupukan
yang menyentuhnya.
6. Perbedaan
Kesiapan Belajar
Perbedaan
latar belakang, yang meliputi perbedaan
sisio-ekonomi sosial cultural, amat penting artinya perkembangan anak.
Akibatnya anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada ditingkat
kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
KESIMPULAN
Bahwa
remaja merupakan masa-masa pubertas, banyak sekali perubahan yang dialami
remaja dari segi biologis dan psikologis. Para Remaja yang masih memasuki
jenjang pendidik sekolah menengah banyak mengalami masalah yang mereka alami,
sehingga mereka kesulitan dalam proses penyusaian diri. Setiap individu
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda – beda.
Sebagai anak ada yang mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat, tetapi ada anak yang usia masih muda sudah mampu
menyelesaikan masalah dengan baik dan bijaksana, tetapi ada pula orang dewasa
yang kelakuannya masih kanak-kanak.
Setiap
perbedaan-perbedaan ini menciptakan karakter yang berbeda-beda. Perbedaan
pembelajaran dan perbedaan pelakuan bagi masing-masing anak. Perkembangan
bahasa adalah meningkatnya kemampuan memahami dan dipahami orang lain baik
secara tulis, lisan maupun isyarat.
Anak
ibarat kertas putih yang bersih ketika dia lahir sudah merupakan kewajiban bagi
orang tua, tenaga pendidik, dan masyarakat untuk mengarahkan dan membantu
perkembangan anak.
SARAN
Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah kami ini untuk
kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad Fauzi H. Drs.
Psikologi Umum. CV PUSTAKA SETIA. Bandung 40253. 2004
http : //dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-pertumbuhan-dan
perkembangan-remaja
http :
//www.academia.edu/7661460/ppt psikologi_perkembangan_remaja
viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-pertumbuhan-perkembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar