Selasa, 05 April 2016

masalah pernikahan dini

biasalah kalau yang cwo umur 17/18 . yang wanita umur 16-18 . pasti sering ribut . karena laki-laki itu belum matang pola pikirnya. mengapa begitu? karena wanita itu lebih cepat balig dan matang pola pikirnya dari pada laki-laki. jadi laki-laki itu tidak bisa mengimbangi. sebaiknya wanita umur 20 laki-lakinya umur 23 atau 26. biar bisa membimbing dengan baik. dan pentengkaran pun akan sedikit ringan. dan jika ada masalah pasti laki2 itu menjelaskan secepat mungkin. tanggap / respon yang kuat maksud dari si wanita itu. permasalahan-permasalahan pertengkaran ketika menikah muda itu sulit dikendalikan. jalan yang sepit yang sering terjadi adalah penceraian . yang sudah memiliki anak, anak tersebut akan tertekan psikologinya dan daya ingatnya sangat kuat yang selalu di simpan dalam memori si anaknya. ketika menginjak dewasa anak pun minder atau tidak pede terhadap apa yang dia miliki, memiliki keluarga yang tidak utuh, sering bertengkar di setiap saat dan setiap hari. 

Teka-Teki dalam kehidupan

hidup itu benar-benar pilihan.
sudah besar(malunya tinggi) belum bisa menguasai tentang agama. sudah besar tapi masih kaya anak kecil (belajar agama) . tapi kalau sudah tua mempunyai anak. itu lebih repot lagi....
malu terhadap lingkungan terutama dalam kehidupan rumah tangga. 
malu terhadap anaknya. karena tidak bisa mengajarin ilmu-ilmu islam(al quran,kitab,hadis dll) . malu kepada anak besok kelak atau malu sekarang. 
entahlah. ini adalah pilihan. seorang kepala keluarga harus bisa mengajarkan nilai-nilai ke islaman dan kebaikan itu kewajiban bagi seorang pemimpin rumah tangga. tanggung jawab yang besar. mendidik karakter-karakter anak dan memberikan nasihat-nasihat terhadap anak dan istri yang sesuai kaidah-kaidah islam,AL-QURAN, hadist dan sunnah. 
jadi seorang bapak(kepala keluarga) itu harus bijak sana terhadap keluarga, tidak boleh egois sendiri.












penulis: udin frenky(udin.frenky@gmail.com)

ENTREPRENEURSHIP JENITRI

PEMASARAN JENISTRI
Sungguh Menggiurkan, satu butir jenitri jenis bodong bisa dihargai jutaan rupiah. Siapa pun jelas akan tertarik untuk membudidayakan tanaman tersebut. Jenitri mungkin masih asing untuk sebagian orang Indoneisa, terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan. Namun, bagi penduduk Kebumen, Jenitri merupakan sumber penghasilan yang mendatangkan pundi-pundi rezeki. Jenitri adalah salah satu kerajinan tangan yang cukup menarik dan laris di mancanegara. Daya jual Jenitri yang tinggi membuat semakin banyak penduduk Kebumen yang menanam pohon jenitri dan dibudidayakan sebagai kerajinan aksesori khas setempat. Tahun belakangan Jenitri Kebumen banyak diincar oleh para pelancong asal Timur Tengah. Jenitri disini (Kebumen) lebih halus dan kualitasnya lebih baik. Para pedagang asal Timur Tengah, sengaja datang ke Kebumen demi mendapatkan karya perajin lokal untuk dijual kembali di negara mereka masing-masing.



Ternyata Jenitri ini tak hanya dibuat menjadi alat berdoa, melainkan juga aksesori lain yang menjadi buah tangan khas Kebumen, seperti gantungan kunci, gelang, cincin, sampai tempat tisu. Harga yang dibanderol untuk satu bulatan atau butir Jenitri khas Kebumen sangat beragam, mulai dari Rp 8.000, Rp 450.000 singga sampai ratusan juta. Hebatnya, biji jenitri ini dapat bertahan selama 200-300 tahun. Ada pula yang mempercayai Bahwa biji jenitri bisa bertahan hingga delapan keturunan. Berapa pun harganya, selalu dibayar tunai. Dari setiap kelas yang di tawarkan kepada Turis-turis Asing. Para pengepul lokal pun berebut untuk mencari jenistri yang bagus dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Biasanya pengepul lokal berani membayar tunai dengan seharga Rp 25.000-Rp 30.000 per butir. Setiap musim panen rata-rata ia membeli hingga 1,5 ton ganitri dengan total pembelian seharga Rp600-juta. Sebagai pengepul terbiasa mendapatkan laba sebanyak-banyaknya mencapai 100 juta-500 juta.
Menurut Indian Times, setiap tahun jutaan biji rudaksa asal Indonesia masuk ke India. Nilai transaksi diestimasi mencapai Rp500-miliar. Aksesoris yang seperti Tasbih yang berisi 108 biji jenitri itu, laris manis di negara China, Hongkong, Korea, Jepang, Australia, Nepal,Singapur, dan Jerman. Di negara seperti Hongkong, tasbih itu tidak hanya dipergunakan untuk ritual umat Budha. Namun, ada beberapa yang dipergunakan untuk fashion.







1.       Buah atau  Biji Semua Jenistri