Selasa, 05 April 2016

ENTREPRENEURSHIP JENITRI

PEMASARAN JENISTRI
Sungguh Menggiurkan, satu butir jenitri jenis bodong bisa dihargai jutaan rupiah. Siapa pun jelas akan tertarik untuk membudidayakan tanaman tersebut. Jenitri mungkin masih asing untuk sebagian orang Indoneisa, terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan. Namun, bagi penduduk Kebumen, Jenitri merupakan sumber penghasilan yang mendatangkan pundi-pundi rezeki. Jenitri adalah salah satu kerajinan tangan yang cukup menarik dan laris di mancanegara. Daya jual Jenitri yang tinggi membuat semakin banyak penduduk Kebumen yang menanam pohon jenitri dan dibudidayakan sebagai kerajinan aksesori khas setempat. Tahun belakangan Jenitri Kebumen banyak diincar oleh para pelancong asal Timur Tengah. Jenitri disini (Kebumen) lebih halus dan kualitasnya lebih baik. Para pedagang asal Timur Tengah, sengaja datang ke Kebumen demi mendapatkan karya perajin lokal untuk dijual kembali di negara mereka masing-masing.



Ternyata Jenitri ini tak hanya dibuat menjadi alat berdoa, melainkan juga aksesori lain yang menjadi buah tangan khas Kebumen, seperti gantungan kunci, gelang, cincin, sampai tempat tisu. Harga yang dibanderol untuk satu bulatan atau butir Jenitri khas Kebumen sangat beragam, mulai dari Rp 8.000, Rp 450.000 singga sampai ratusan juta. Hebatnya, biji jenitri ini dapat bertahan selama 200-300 tahun. Ada pula yang mempercayai Bahwa biji jenitri bisa bertahan hingga delapan keturunan. Berapa pun harganya, selalu dibayar tunai. Dari setiap kelas yang di tawarkan kepada Turis-turis Asing. Para pengepul lokal pun berebut untuk mencari jenistri yang bagus dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Biasanya pengepul lokal berani membayar tunai dengan seharga Rp 25.000-Rp 30.000 per butir. Setiap musim panen rata-rata ia membeli hingga 1,5 ton ganitri dengan total pembelian seharga Rp600-juta. Sebagai pengepul terbiasa mendapatkan laba sebanyak-banyaknya mencapai 100 juta-500 juta.
Menurut Indian Times, setiap tahun jutaan biji rudaksa asal Indonesia masuk ke India. Nilai transaksi diestimasi mencapai Rp500-miliar. Aksesoris yang seperti Tasbih yang berisi 108 biji jenitri itu, laris manis di negara China, Hongkong, Korea, Jepang, Australia, Nepal,Singapur, dan Jerman. Di negara seperti Hongkong, tasbih itu tidak hanya dipergunakan untuk ritual umat Budha. Namun, ada beberapa yang dipergunakan untuk fashion.







1.       Buah atau  Biji Semua Jenistri


              






               






Tidak ada komentar:

Posting Komentar