Kamis, 06 April 2017

Ciri dan Jenis Media

Ciri dan Jenis Media


Ciri-ciri Media dalam Kepentingan Pembelajaran:
      a.)     Ketepatannya
      b.)     Dukungan
      c.)    Kemudahan
      d.)   Keterampilan
      e.)    Tersedia waktu
      f.)     Sesuai dengan taraf


   1.       Media Visual
Media visual adalah media yang digunakan dengan cara menggunakan indera penglihatan. Media visual ini dapat digolongkan menjadi media yang tidak dapat di proyeksikan dan juga media yang dapat diproyeksikan.

    2.      Media Audio

Meda audio berfungsi menyalurkan pesan audio dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang – lambang auditif verbal, nonverbal maupun kombinasinya. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Beberapa contoh media audio adalah Radio, Tape recorder, telepone, kaset audio.
Jenis media pembelajaran terdiri dari:
1.)  Bagan
Istilah bagan meliputi beberapa jenis presentasi grafis seperti peta, grafik lukisan, diagram poster dan bahkan kartun. Dalam hubungan ini, bagan didefinisikan sebagai kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk memvisualkan sacara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan. Fungsi utama dari bagan adalah menunjukan hubungan, berbandingan, jumlah, relatif, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
Ada beberapa macam jenis bagan, di antaranya adalah bagan pohon, bagan alir, bagan arus dan bagan tabel. Jenis bagan pada umumnya sering dipergunakan dalam pengajaran adalah bagan silsilah atau bagan pohon, bagan arus, dan bagan waktu atau bagan tabel.
a.     Bagan pohon
Sesuai dengan namanya, bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas beberapa akar menuju batang tunggal. Kemudian cabang-cabang pohon tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan. Contohnya adalah bagan silsilah.
b.     Bagan Alir
Merupkan kebalikan bagan pohon sebagai contoh bagaiman industry mobil di Amerika bergantung dari pemasaran luar negerinya, baik untuk kebutuhan akan bahan baku maupun guna pemasaran hasil industrinya. Pada Bagan Alir berikut tampak jelas vanadium dan kulit diperoleh dari Amerika Latin, nikel dari kanada, karet dan timah dari Malaysia, tungsten dan antimonidari Vietnam, mangan dari RRT. Sedangkan pemasaran hasil industry mobil Amerika Serikat di luar negeri adalah Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Canada, Columbia, Cuba, Denmark, Mesir Perancis, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Peru, Filipina, Swdedia,Inggris dan Venezuela.
c.      Bagan Arus
Sebuah organisasi yang beranggotakan pelajat atau sebuah kesatuaan pemererntahan, proses pengmebangan kepemimpinan industry atau langkah-langkah dari mana sebuah rencana udang-undang menjadi undang-undang dapat divisualisasikan dengan bagan arus atau bagan organisasi yang cocok untuk mempetunjukkan fungsi, hubungan, dan proses.
d.     Bagan Tabel
Urutan hubungan seperti yang terdapat pada garis waktu atau tabel-tabel waktu dapat dipertunjukkan pada bagan tabel. Satu nilai yang unik dari bagan tabel, adalah kemampuannya dalam mempertunjukan hubungan. Variasi bentik dari bagan ini termasuk tabel informasi, semacam argumentasi dan sanggahan atas perjanjian yang berlaku; bangsa-bangsa yang berpartisipasi pada perserikatan Bangsa-Bangsa dan lain-lain. 
2.)  Diagram
Diagram adalah seatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbale balik terutama dengan garis-garis. Bahkan diagram lebih unggul daripada bagan. Sebuah diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperhatikn. Digram lebih sulit dibaca daripada bagan, karena terdiri atas sebuah garis; sebuah garis besar dari sebuah objek nyata, atau sebuah sketsa penampang memotong dari sesuatu objek misalnya silinder dari sebuah kendaraan bermontor, organ tubuh yang vital, pegunungan, bumi, dan lain sebagainya.
3.)  Grafik
Grafik dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka. Suatu tabel gambar dapat mempunyai nilai informasi sangat berfaedah, namun grafik dari data yang sama menggambarkan intisariinformasi sekilas akan lebih efektif. Lebih jauh, grafik menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun baik.
Ada beberapa macam grafik, dan paling umu digunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran atau piring dan grafik bergambar. Masing-masing jenis mempunyai cara penyusuanan dan manfaat tertentu.
a.     Grafik Garis
Grafik garis adalah yang paling tepat daris semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan kecenderungan-kecenderungan atau menghubungkan dua rangkaian data. Seuatu grafik garis hendaknya digunakan bila data itu berkelanjutan.
b.     Grafik Batang
Grafik batang mungkin paling sederhana daripada semua jenis grafik. Grafik batang sangat mudah dibuat. Tiap kelompok data yang di bagan, digambarkan oleh sejumlah batang, baik secara vertical maupun secara horizontal. Panjangnya batang melukiskan besarnya persentasi data; semua batang dengan ukuran sama lebarnya. Grafik batang paling bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan dipertandingkan relative sedikit, umumnya tidak lebih dari delapan atau enam jalur. Kadang sejumlah besar batang digunakan, namun dibutuhkan bagian-bagian seprti warna, atau penyajan gambar-gambar supaya grafik lebih mudah dibaca serta menarik.
c.      Grafik Lingkaran atau Piring
Bilamana guru akan memperkenalkan tentang pecahan, maka grafik lingkaran lebih tepat digunakan.
Grafik lingkaran atau grafik piring adalah lingkaran sektor-sektor yang digunakan untuk menggambarkan bgian-bagian dari suatu keseluruhan. Informasi seperti sumber biaya sekolah, distribusi biaya atau penyalur sumber-sumber minyak bumi secara proposional dapat digambarkan melalui grafik piring dengan baik sekali.
d.     Grafik Wilayah dan Grafik Gambar
Grafik wilayah dalam bentuk persegi, lingkaran dan bentuk tidak teratur, kadang-kadang dipergunakan untuk memperbandingkan dua atau tiga hubungan keseluruhan. Sedangkan bentuk-bentuk bergambar seperti orang ternak, kapal atau mobil dipakai kepada grafik gambar.
4.)  Poster
Pada perang dunia kesatuan pemerintah Amerika telah mempergunakan poster secra luas dalam mengarahkan wajib militer. Menurut catatan, berjuta-juta poster telah disebarluaskan. Poster-poster dipajang secara menarik di sudut-sudut jalan di seluruh Amerika Serikat. Dampak poster kepada masyarakat, dilihat oleh kementerian Keuangan sebagai unsrur sangat berarti, sebagai alat pendorong yang sukses.
Jadi poster telah muncul mengisi fungsi yang unik di tengah-tengah media komunikasi visual. Peranannya sangat cepat dalam mesatukan gagasan penting, misalnya “Belilah Produksi Dalam Negeri”,Bergabunglah bersama Armada”, Dukunglah Tim Anda”, Hati-hatilah Mengemudi”, “Jagalah Kebersihan sekolah Anda, dan lain-lain. Oleh kaena itu poster harus memiliki daya tarik pandang  yang kauat, dengan warna, dan dengan pesan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.
5.)  Kartun
Memilih dan Menilai Kartun
Pertanyaan tentang bagaimana kartun yang baik, merupakan pertanyaan yang sukar dijawab, sebab kartun merupakan hasil kreaktif secara pribadi dari kartunis itu sendiri. Akan tetapi ada beberapa kualitas tertentu dari kartun-kartun yang efektif. Pengetahuan mengenai kualitas ini sangat membantu memilih kartun-kartun untuk tujuan pengajaran.
a.     Pemakainnya sesuai dengan tingkat pengalaman
Pertimbanagn pertama adalah, arti kartun hendaknya dapat dimengerti oleh para ssiwa pada saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai bantuan luar negeri atau perang dingin, akan kecil artinya bagi murid kelas enam yang belum mempelajari judul-judul tersebut. Demikian juga banyak guru yang terentuh melihat kartun berikut, sabaliknya para siswa lain mungkin sudah mampum menafsirkan kartun yang agak mendalam mengenai pengamatan lalu lintas atau ketangkasan dalam olahraga misalnya.
b.     Kesederhanaan
Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan fisik yang diinginkan dari kartun-kartun yang baik. Satu diantaranya adalah kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang baik hanya berisi hal yang penting-penting saja. Kartun banyak bergantung pada kunci perwatakan untuk pekenalan terhadap rincian fotografi secara luas.
c.      Lambang yang jelas
Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari pengertian-pengertian simbolis. John Bull, Paman Sam, merupakan lambang-lambang kartun standar yang dimerti dengan baik oleh masyarakat pembaca surat kabar umumnya. Perwatakan semacam itu seprti pembayaran pajak, perusahaan besar yang sanagt menguntungkan , pengangguran, buruh dan politisi juga dapat dimengerti tanpa kesulitan dalam penafsirannya. Gambar-gamabar yang menggambarkan konsep-konsep yang lebih abstrak, seperti hak-hak Negara, Kemanusiaan, dan Kemerdekaan sulit disampaikan. Dalam hal ini maka kemampuan si pencipta kartun diharapkan kepada tantang berat. Sehubungan dengan itu para guru haruslah berhati-hati dalam memilih kartun-kartun dengan lambang-lambangnya dan tidak terlalu sukar dipahami oleh para siswa.    
6.)  Komik

Yang sangat erat hubungannya dengan kartun adalah serial komik. Komik banyak ditemukan di negera kita. Diperkirakan banyaknya pembaca komik di Amerika Serikat lebih dari seratus juta orang. Antara 400 sampai 500 judul buku komik terjual dan kurang lebih 95 juta kopi dijual pula setiap bulannya. Diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa, dan dibaca secara luas oleh lebih dari 100 negara. Suatu popularitas yang luar biasa dari komik-komik tersebut barangkali bisa dilihat dari besarnya jumlah orang-orang yang merasa membutuhkannya meliputi berjuta-juta orang dari semua umur, untuk lulucon, kegembiraan serta hiburan. Baik pindidik atau bukan pendidikan serta orang tua cenderung setuju dengan adanya komik sebagai media komunikasi.



Selasa, 04 April 2017

Kerangka Kerja Tim dalam Managemen

Karena berbagai kemajuan teknologi, kompetisi global, dan ketahanan ekonomi dalam masyarakat yang kompleks, banyak jabatan menuntut adanya kolaborasi di antara manusia lintas departemen atau lintas keakhlian. Intinya, pikiran orang banyak akan lebih baik ketimbang pikiran satu orang saja. Membangun sebuah tim adalah suatu proses memilih, mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah kelompok kerja agar berhasil mencapai tujuan bersama. Di dalamnya mencakup memotivasi anggota-anggota agar merasa bangga dalam melaksanakan tugas kelompoknya. Pembangun tim (team builder) harus mampu memenuhi tuntutan tugas (kualitas hasil, tepat waktu, dsb.) dan memenuhi kebutuhan anggota-anggota kelompok (adil, tidak konflik, dsb.)
Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu. - “A team is a group organized to work together to accomplish a set of objectives that cannot be achieved effectively by individuals”. Tim boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga bisa bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu. Tim yang relatif permanen biasanya dinamakan “natural team work”, sedangkan yang temporer banyak disebut sebagai “a cross-functional action team” – biasanya terdiri dari orang-orang dari berbagai bagian atau departemen. Bentuk tim yang dianggap paling maju adalah “self-directed”, karenanya tim semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas penuh dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Agar tim bisa bekerja secara efektif dalam mengembangkan motivasi, kedekatan, dan produktivitas, banyak organisasi yang memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek dari pengembangan organisasi.


   A. Maksud dan Tujuan

Tim dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar pribadi relatif tajam dalam organisasi, maka tidak semua kelompok kerja dapat dikategorikan ke dalam suatu tim
Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Sistem Informasi Manajemen.
Kerangka kerja (bahasa Inggris: framework) adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks. Istilah ini sering digunakan antara lain dalam bidang perangkat lunak untuk menggambarkan suatu desain sistem perangkat lunak yang dapat digunakan kembali, serta dalam bidang manajemen untuk menggambarkan suatu konsep yang memungkinkan penanganan berbagai jenis atau entitas bisnis secara homogen.


   B. Proses Membangun TIM

Tidak mudah untuk memulai pembentukan tim. Perlu perencanaan yang mendalam dan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Tim tidak cukup hanya didukung dengan sistem-sistem, prosedur-prosedur dan harapan-harapan yang ada. Kemungkinan mereka tidak cocok dengan standar job description, penilaian kerja, penghargaan dan praktek-praktek promosi atau dengan sistem pengawasan dan ukuran yang tradisional.
Suatu tim perlu pengarahan, pemantauan dan umpan balik dari manajemen. Tim-tim seperti ini akan menjadi tanpa tujuan, sia-sia dan tidak efektif. Untuk itu seorang manajer perlu mengupayakan penciptaan tim-tim yang efektif sehingga memberikan kinerja jangka pendek dan panjang yang unggul.

Pembentukan tim dan siklus pengembangan:

Tahap 1: Masa Infansi (Pembentukan)

Tahap 2: Masa Remaja (Mengalami Gejolak)

Tahap 3: Kedewasaan (Membentuk Norma dan Melaksanakannya)

Tahap 4: Mengalami Transformasi

Dalam membangun sebuah tim, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
Ø  Memahami dinamika kelompok dan prosesnya, serta apa implikasinya bagi pelaku dan     praktek supervisor.
Ø  Menyadari arti penting untuk mempengaruhi dan menetapkan norma kelompok sehingga mereka mendukung bagi pencapaian hasil kerja yang baik.
Ø  Memahami pentingnya mendengarkan orang lain, bukan berpegang teguh pada posisi dan pendapatnya.
Setiap pribadi dalam tim memiliki latar belakang, nilai-nilai dan harapan masing-masing. Suasana yang konstruktif bagi berlangsungnya sikap saling mendukung dan upaya kerjasama akan tercipta melalui:
Ø  Upaya mendorong anggota tim untuk memandang tim sebagai sumber gagasan, tehnik pelaksanaan, bantuan dan dukungan.
Ø  Upaya mendorong tim untuk menyibukkan diri dengan berbagai usulan yang konstruktif.
Ø  Mendorong anggota tim untuk berani mengambil inisiatif dan melakukan tindakan.
Ø  Menjamin bahwa semua pertemuan dan diskusi formal yang dilakukan tim berlangsung efisien.
Ø  Mendorong semua anggota untuk menuntaskan segala persoalan dan ketidaksepakatan secara terbuka dan konstruktif, bukannya menekan atau menghambatnya.


   C.     Membentuk Struktur Tim


Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai agar berdaya menangani isu-isu berat dan memecahkan persoalan-persoalan yang rumit. Walau struktur bisa berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya, namun komponen yang umumnya ada meliputi :
·         Tim Pengarah, yang terdiri atas manajer-manajer tingkat atas, pimpinan serikat kerja (kalau ada), manajer lini, penyelia, pimpinan tim, dan orang-orang penting lainnya. Seperti seorang pilot, kelompok tersebut menetapkan seperangkat tindakan dan berperan sebagai nara sumber dan pemberi umpan balik atas kegiatan tim
·         Perancang Tim, merupakan tim lintas sektoral yang mencakup anggota-anggota dari semua jenjang dan fungsi dalam organisasi. Anggotanya terdiri atas para penyelia dan para manajer.
·         Pemimpin, merupakan unsur penting bagi keberhasilan tim. Pemilihan pemimpin merupakan faktor penting, mereka harus yang bergaya partisipatif.
·         Rapat-rapat, merupakan aktivitas yang terpenting. Agenda ini harus difasilitasi dan dilakukan relatif sering. Pimpinan harus dilatih untuk mengelola proses rapat dan proses terjadinya hubungan antar pribadi. Proses rapat antara lain mencakup perencanaan dan penggunaan agenda, mengelola jalannya rapat, mendistribusikan notulen rapat, mengatur bahan dan waktu rapat. Saat rapat berlangsung pimpinan rapat harus mampu meningkatkan partisipasi semua anggota untuk mengeluarkan gagasannya, mengatasi pertentangan akibat adanya perbedaan pendapat, menangani anggota-anggota yang “sulit”, dan menciptakan suasana rapat yang dinamis.
·         Proses konsultasi. Kehadiran pihak ketiga dalam upaya membimbing, mengajar, membantu menyelesaikan konflik, kadang sangat diperlukan. Karena sesungguhnya mereka bukan anggota tim, konsultan dapat memberikan tantangan bagi anggota tim. Mereka bisa lebih obyektif dan bisa lebih bebas bekerja dan berpendapat ketika membantu tim. Konsultan juga bisa membantu membangun aturan-aturan dan cara-cara kerja. Mereka bisa diminta untuk mendidik anggota tim dalam menggunakan peralatan, metode kerja, dan memecahkan masalah agar tim bisa lebih produktif.


   D.    Mengumpulkan Informasi


Membangun tim harus dimulai dengan penilaian diri anggota kelompok (self-assesment), untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota. Pengembangan tim dapat ditetapkan berdasarkan data yang diperoleh dari survai tentang sikap, wawancara dengan anggota tim, dan pengamatan atas diskusi-diskusi kelompok. Cara-cara tersebut bermanfaat untuk menilai sejumlah hal, antara lain iklim komunikasi, rasa saling percaya, motivasi, kemampuan memimpin, pencapaian konsensus, dan nilai kelompok.
E.     Mengembangkan Ketrampilan
Sebagian besar proses “pembangunan tim” akan memusatkan kegiatannya pada pengembangan ketrampilan yang diperlukan untuk menciptakan tim yang berkinerja tinggi. Seperti halnya para atlit olah raga, setiap anggota tim harus belajar bermain, bergerak, dan mempraktekan ketrampilan mereka. Beberapa jenis ketrampilan yang sangat diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah :

1.       Kesadaran untuk mengembangkan kelompok.

Harus disadari oleh semua anggota tim bahwa kemajuan suatu tim dilakukan melalui tahapan-tahapan yang bisa diprediksi, yaitu fase orientasi, fase evaluasi, dan fase kontrol. Fase orientasi ditandai oleh adanya ragu-raguan para anggota kelompok akan peran mereka. Mereka kurang memahami apa yang harus mereka lakukan selaku anggota tim. Pada fase evaluasi, anggota cenderung meng- alami konflik yang disebabkan oleh kekurang-setujuan mereka terhadap cara-cara penyelesaian tugas. Dalam fase ini kelompok bisa terpecah-pecah dalam beberapa koalisi. Dalam fase kontrol, kelompok kembali bersatu, karena mereka mulai memahami satu sama lainnya.
Apa yang terjadi di atas merupakan gejala normal yang banyak terjadi. Faktor kepemimpinan merupakan hal yang paling krusial dalam hal ini. Jika pimpinannya baik maka ketiga fase tersebut tidak berlangsung lama, sehingga tim dapat segera bisa berfungsi.

2.       Klarifikasi Peran

Bahkan ketika tim sudah mulai bekerja, kadang mereka masih bingung tentang apa yang harus mereka lakukan, dan juga siapa yang harus melakukannya. Dalam upaya mencapai tugas-tugas kelompok, setiap anggota harus memahami peran mereka masing-masing. Mereka harus tahu dengan baik apa yang harus mereka kerjakan dan juga batas-batas kewenangannya. “Team members must know what others expect from them. Ambiguity in role expectations produces stress and hampers performance”.
Uraian jabatan formal seringkali tidak sesuai dengan harapan masing-masing anggota, oleh karena itu pembagian peran sebaiknya dibicarakan bersama. Dalam diskusi ini harus dibahas misi tim, kepada siapa tim harus melaporkan hasil kerjanya?, kewenangan apa yang dipunyai tim?, siapa yang menentukan pimpinan mereka?, apakah anggota tim setuju pada pembagian pekerjaan?, dan apakah peran masing-masing anggota tim kelompok tidak bertentangan atau tumpang tindih satu sama lainnya?.
Seperti hanya dengan anggota tim olahraga, kelompok kerja memerlukan pengetahuan tentang apa yang dimainkan oleh dirinya dan diri anggota lainnya. Berdiskusi dengan tujuan menjernihkan atau mengklarifikasikan peran masing-masing anggota merupakan agenda penting untuk memulai kerja dalam tim. 
F.      Mengatasi Konflik
Bukan hal yang aneh jika suatu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang berbeda latar belakang, berpotensi memunculkan konflik.  Jika tim gagal menangani konflik dengan semestinya maka akan gagal mencapai tujuan. Dengan dikembangkannya ketrampilan mengelola konflik, maka walaupun terjadi konflik, tim masih memperoleh manfaat daripadanya. Pandangan yang saling bertentangan satu sama lain, jika dikelola dengan baik justru akan menciptakan suatu keputusan yang lebih baik.
Sebuah tim dapat mengembangkan kapasitas menangani konflik melalui berbagai cara, misalnya diskusi terbuka tentang konflik itu sendiri atau melalui diskusi yang tangguh yang penuh perdebatan dan skeptisme. Permainan peran (role playing), dan latihan-latihan membantu tim mengembangkan komunikasi terbuka yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik secara produktif. Tim yang berkinerja tinggi antara lain dicirikan dengan adanya anggota-anggota yang kritis, namun masih saling menghargai satu sama lainnya. 


   G.    Evaluasi Akhir


Sebagai suatu tim kerja yang senantiasa berfungsi, tim harus mengevaluasi hasil kegiatannya guna mengetahui keberhasilan atau pun kegagalannya. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Dalam beberapa kasus, hasil dari adanya tim kerja dapat diukur berdasarkan kriteria baku produktivitas atau keluaran. Jika setelah dibentuknya tim, produktivitas lebih baik daripada sebelumnya maka dapat dikatakan tim tersebut efektif. Kesalahan yang makin berkurang, biaya produksi makin kecil, tingkat turnover menurun, adalah beberapa tanda bahwa tim bekerja secara efektif. Pemasok dan juga pelanggan yang menggunakan jasa tim harus pula dijadikan sumber informasi keberhasilan atau kegagalan tim.