Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran
A. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang
paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Media
dapat dibuat oleh guru sendiri sesuai dengan kreativitas guru dan juga dapat
didapatkan dari produksi pabrik. Ada pula media yang sudah ada di lingkungan
sekitar yang langsung dapat di manfaatkan, ada pula media yang secara khusus
sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Karakteristik suatu objek
sangat bergantung pada objek itu sendiri maupun dari sedut pandang mana objek
itu dilihat.
Tujuan menggolongkan sejumlah media pembelajaran ialah untuk
memberikan contoh mengenai sudut pandang seseorang melihat suatu objek (media
pembelajaran). Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga
unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak yang meliputi :
a. Media audio
b. Media cetak
c. Media visual diam
d. Media visual gerak
e. Media audio semi gerak
f. Media visual semi gerak
g. Media audio visual diam
h. Media audio visual gerak
Edgar
Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasi
mediapembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang
belajar.Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara
urut menuruttingkat kekongkritan dan keabstrakkannya.Pengalaman yang paling
kongkrit diletakkanpada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang
diperoleh semakin abstrak.
Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu benda. Schramm
membagi media menjadi dua golongan, yaitu :
1. Media Besar (Media yang mahal
dan kompleks), seperti : film, TV, Vidio, dll
2. Media Kecil ( Media
sederhana dan Murah ), seperti : Slide, audio, transparansi dan teks.
Dari
sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkandalam pembelajaran, Henich dkk
(1966) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana, yaitu :
1. Media yang tidak di
proyeksikan
2. Media yang diproyeksikan
3. Media audio
4. Media video
5. Media berbasis komputer
6. Multi Media Kit
Dari beberapa pengelompokan media di atas, dapat dilihat bahwa
hingga kini belum ada suatu pengelompokan media yang mencakup segala aspek,
khususnya untuk keperluan pembelajaran. Sebagai seorang guru, sebaiknya dapat
mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan media
pembelajaran. Sehingga dalam penyampaian pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik dan penggunaan media disesuaikan dengan materi dan kebutuhan pembelajaran.
B. Karakteristik Media
1. Media Visual
Media visual adalah media yang digunakan dengan cara menggunakan
indera penglihatan. Media visual ini dapat digolongkan menjadi media yang tidak
dapat di proyeksikan dan juga media yang dapat diproyeksikan.
·
Media
yang tidak dapat di proyeksikan
a. Media Realita
Adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber
belajar. Pemanfaatan media realita tidak harus dihadirkan secara nyata dalam
ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat
langsung ( observasi ) benda nyata tersebut ke lokasinya.
Ciri media realita yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan
utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat
dikenali sebagai wujud aslinya.
Secara teori, media realita banyak kelebihannya, misalnya dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Media ini bermanfaat terutama bagi
siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Selain itu media
ini juga memiliki kekurangan seperti benda – benda nyata yang tidak mudah
dihadirkan dalam bentuk yang sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan –
keterbatasan tertentu.
b. Model
Model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model sebagai media dalam pembelajaran dimaksud untuk mengatasi kendala
tertentu untuk pengadaan realita. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran
yang lebih besar, kecil, atau sama dengan benda sesungguhnya. Contoh model
adalah miniature candi Borobudur, pesawat terbang, Tugu Monas dll
c. Media Grafis
Grafis tergolong jenis media visual, yang menyalurkan pesan lewat
simbol – simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian, dan pengilustrasian suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Sebagai salah
satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan – ketentuan agar
menghasilkan visual yang komunikatif. Secara singkat prinsip umum pembuatan
visual itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
·
Visible,
berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akam memanfaatkan media
yang di buat,
·
Interesting
artinya menarik, tidak monoton dan tidak membosankan
·
Simple
artinya sederhana, singkat dan tidak berlebihan
·
Useful,
maksudnya visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar – benar bermanfaat
bagi anak didik.
·
Accurate
isinya harus benar dan tepat sasaran.
·
Legitimate,
maksudnya adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk
akal.
·
Structured,
maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan
runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, diantaranya :
a. Gambar/Foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai dalam
pembelajaran. Gambar/foto sifatnya universal, mudah di mengerti, dan tidak
terikat oleh keterbatasan bahasa. Kelebihan media gambar/foto antara lain:
ü Sifatnya kongkrit
ü Dapat mengatasi batasan ruang,waktu dan indera
ü Harganya relative murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
Selain kelebihan, gambar dan foto juga memiliki kekurangan antara lain :
ü Hanya menekankan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa
ü Jika gambar terlalu kompleks, kurang efektif untuk tujuan
pembelajaran tertentu .
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan
bagian – bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa,
sketsa dapat menghindari verbalisme dan memperjelas pesan. Hambatan yang sering
dikemukakan adalah guru tidak bias menggambar,.
c. Diagram/ skema
Merupakan suatu gambar sederhana
yang menggunakan garis – garis dan simbol – simbol. Diagram menggambarkan
struktur dari objek tertentu secara garis besar. Isi diagram biasanya berupa
petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme kerja suatu peralatan tertentu.
Jika digunakan dalam pembelajaran, diagram bias menyederhanakan sesuatu yang
kompleks sehingga dapat membantu memperjelas penyajian guru.
Kelebihan menggunakan diagram/ skema adalah diagram dapat menyajikan materi
yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Diagram yang baik
adalah sebagai berikut:
1. Benar datanya, di gambar
rapi, diberi judul dan penjelasan seperlunya.
2. Ukurannya cukup dan dapat
dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan.
3. Penyusunannya disesuaikan
dengan pola membaca yang umum ( dari kiri ke kanan).
d. Bagan/ Chart
Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide – ide atau konsep
yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Dalam bagan sering dijumpai
bentuk grafis yang lain misalnya gambar, diagram, kartun atau lambing verbal.
Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat secara sederhana, lugas,
tidak berbelit – belit dan up to date.
Macam – macam bagan :
1. Bagan Pohon biasanya
digunakan untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas
(strata), contohnya bagan struktur organisasi OSIS.
2. Bagan arus untuk
menggambarkan hubungan atau langkah – langkah suatu kegiatan.
3. Bagan garis waktu untuk
menggambarkan hubungan antara peristiwa dengan waktu secara kronologis.
e. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik,
simbol verbal, atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik
digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu objek yang
saling berhubungan. Beberapa kelebihan grafik yaitu :
1. Memungkinkan kita mengadakan
analisis, penafsiran dan perbandingan antar data – data yang disajikan baik
dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan maupun arah tertentu.
2. Bermanfaat untuk mempelajari
hubungan kuantitatif antara beberapa data
3. Penyajian pesannya cepat,
jelas, menarik ringkas dan logis.
ü Media yang dapat diproyeksikan
a. Transparansi OHP
Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunaknya
berupa transparansi yang disebut OHT dan perangkat kerasnya adalah OHP.
Kelebihan media transparansi:
v Tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa
dapat berjalan seperti biasa.
v Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan.
v Memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang di tayangkan.
v Bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak
membosankan.
v Transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada semua siswa sebagai
hand out
v Visual yang disajikan lebih menarik daripada hanya di tulis di
papan tulis.
Kekurangan penggunaan media transparansi adalah :
Tergantung
pada adanya aliran listrik
Urutan
penyajian mudah kacau apabila tidak dipersiapkan secara matang.
Apabila
rusak, missal putus lampunya suku cadangnya sulit diperoleh, khususnya bagi
sekolah yang jauh dari kota besar.
Untuk
jenis OHP tertentu tidak mudah dibawa kemana – mana.
b. Film Binakai/ Slide
Film bingkai adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran
35mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Manfaat dari film bingkai ini hamper sama
dengan transparansi OHP, hanya saja kualitas visualnya yang dihasilkan lebih
bagus. Sedangkan kelemahan media ini daripada OHP adalah biaya produksi dan
peralatannya lebih mahal. Pengoperasiannya juga kurang praktis. Untuk menyajikan
film bingkai ini diperlukan alat yang disebut proyektor slide.
2. Media
Audio
Meda audio berfungsi
menyalurkan pesan audio dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan
dituangkan dalam lambang – lambang auditif verbal, nonverbal maupun
kombinasinya. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Beberapa
contoh media audio adalah Radio, Tape recorder, telepone, kaset audio.
a. Radio
Fungsi
siaran radio:
1. Meningkatkan
kemampuan komunikasi radio
2. Membuat
suasana belajar menjadi lebih hidup
3. Meningkatkan
kemampuan apresiasi dan imajinasi terhadap kejadian atau peristiwa yang sedang
dirasakan.
C. Karakteristik
dan Atribut Media Video
Tujuan pemanfaatan media secara umum adalah untuk memfasilitasi
berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Beragam media dapat digunakan
untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diinginkan. Namun demikian, sebelum menggunakan media pembelajaran, Anda perlu
mencermati bahwa setiap jenis media memiliki karakteristik dan atribut
tersendiri yang dapat membedakannya dengan ragam atau jenis media pembelajaran
yang lain. Tidak ada satu media yang superior untuk digunakan dalam membantu
siswa dalam mencapai semua bentuk tujuan pembelajaran.
Atribut media adalah karakteristik spesifik yang dimiliki oleh
sebuah media yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu.
Media video memiliki atribut sebagai media gambar bergerak atau motion
pictures. Media ini memiliki kemampuan dalam menampilkan unsur suara (audio)
dan gambar (visual) secara simultan berupa gambar bergerak atau moving
images. Perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah memungkinkan
pengguna media video dapat menikmati tayangan video dimana saja. Hal ini disebabkan
program video dapat diintegrasikan ke dalam perangkat keras atau hardware yang
bersifat portable.
Media video telah menjadi bagian integral dari perangkat komputer
baik desktop maupun laptop. Perkembangan mutakhir dari media video sebagai
perangkat digital adalah kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara secara
simultan dengan tingkat kejelasan yang tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah
gambar dan suara dalam format high definition. Perkembangan yang pesat dari
teknologi video, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah memberikan
keunggulan tersendiri bagi media ini untuk digunakan sebagai medium
pembelajaran.
D. Karakteristik
Media Realia
Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media
informasi yang paling mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi,
realia mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa
keterangan verbal. Dengan berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan
hal-hal yang kurang jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi
jelas. Realia memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan
membawa kehidupan di dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas.
Realia akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses
memperoleh informasi dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman sendiri atau sering disebut sebagai tujuan kognitif. Dalam proses
ini, realia dilibatkan sebagai suatu obyek nyata yang belum dikenal dan para
pengguna akan belajar untuk mengenalnya. Realia dapat memberikan pengguna
pengalaman langsung dan nyata; pengalaman keindahan yang tidak bisa didapat
melalui media lain.
Untuk memungkinkan suatu realia ditampilkan dalam suatu ruangan
kadang sangat sulit karena ukuran yang terlalu besar (contoh: lokomotif, pesawat,
mobil), atau terlalu kecil (contoh: kuman) atau memang tidak memungkinkan untuk
ditampilkan (contoh: bulan). Kadangkala menghadirkan realia dapat berbahaya
misalnya menampilkan ular. Cara mengatasinya dapat menggunakan ular mati yang
telah diawetkan agar pengguna bisa mengamati dengan aman. Dengan jalan ini,
pengguna masih merasakan pengalaman langsung.
Sebagai media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk digunakan
dalam berbagai topik mata pelajaran. Realia mampu memberikan pengalaman belajar
langsung (Hands on Experience) bagi siswa. Dengan menggunakan benda nyata
sebagai media, siswa dapat menggunakan berbagai indera untuk mempelajari suatu
objek. Siswa dapat melihat, meraba, mencium, bahkan merasakan objek yang tengah
dipelajari. Dalam menggunakan realia, pengguna dituntut kemampuannya
menginterpretasikan hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya.
Selain memiliki potensi sebagai media pembelajaran, realia juga
memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan realia adalah adanya kemungkinan
siswa mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap objek yang sedang
dipelajari. Kemungkinan lain adalah informasi yang ingin disampaikan akan
berbeda sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
SUMBER:
Riva, Ahmad & Sudjana, Nana.
Media Pengajaran. Bandug: Sinar Baru Algensindo, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar