Kamis, 23 Maret 2017

Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran

Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran

A.    Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Media dapat dibuat oleh guru sendiri sesuai dengan kreativitas guru dan juga dapat didapatkan dari produksi pabrik. Ada pula media yang sudah ada di lingkungan sekitar yang langsung dapat di manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Karakteristik suatu objek sangat bergantung pada objek itu sendiri maupun dari sedut pandang mana objek itu dilihat.
Tujuan menggolongkan sejumlah media pembelajaran ialah untuk memberikan contoh mengenai sudut pandang seseorang melihat suatu objek (media pembelajaran). Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak yang meliputi :
a.       Media audio
b.      Media cetak
c.       Media visual diam
d.      Media visual gerak
e.       Media audio semi gerak
f.       Media visual semi gerak
g.      Media audio visual diam
h.      Media audio visual gerak
           Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasi mediapembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar.Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara urut menuruttingkat kekongkritan dan keabstrakkannya.Pengalaman yang paling kongkrit diletakkanpada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.
           Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu benda. Schramm membagi media menjadi dua golongan, yaitu :
1.      Media Besar (Media yang mahal dan kompleks), seperti : film, TV, Vidio, dll
2.       Media Kecil ( Media sederhana dan Murah ), seperti : Slide, audio, transparansi dan teks.
           Dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkandalam pembelajaran, Henich dkk (1966) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana, yaitu :
1.      Media yang tidak di proyeksikan
2.      Media yang diproyeksikan
3.      Media audio
4.      Media video
5.      Media berbasis komputer
6.      Multi Media Kit
Dari beberapa pengelompokan media di atas, dapat dilihat bahwa hingga kini belum ada suatu pengelompokan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Sebagai seorang guru, sebaiknya dapat mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga dalam penyampaian pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan penggunaan media disesuaikan dengan materi dan kebutuhan pembelajaran.

B.     Karakteristik Media
1.      Media Visual
Media visual adalah media yang digunakan dengan cara menggunakan indera penglihatan. Media visual ini dapat digolongkan menjadi media yang tidak dapat di proyeksikan dan juga media yang dapat diproyeksikan.
·        Media yang tidak dapat di proyeksikan
a.       Media Realita
Adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realita tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung  ( observasi ) benda nyata tersebut ke lokasinya.
Ciri media realita yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya.
Secara teori, media realita banyak kelebihannya, misalnya dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Media ini bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Selain itu media ini juga memiliki kekurangan seperti benda – benda nyata yang tidak mudah dihadirkan dalam bentuk yang sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan – keterbatasan tertentu.
b.      Model
Model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran  dimaksud untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realita. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, kecil, atau sama dengan benda sesungguhnya. Contoh model adalah miniature candi Borobudur, pesawat terbang, Tugu Monas dll
c.       Media Grafis
Grafis tergolong jenis media visual, yang menyalurkan pesan lewat simbol – simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian, dan pengilustrasian suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Sebagai salah satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan – ketentuan agar menghasilkan visual yang komunikatif. Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
·        Visible, berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akam memanfaatkan media yang di buat,
·        Interesting artinya menarik, tidak monoton dan tidak membosankan
·        Simple artinya sederhana, singkat dan tidak berlebihan
·        Useful, maksudnya visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar – benar bermanfaat bagi anak didik.
·        Accurate isinya harus benar dan tepat sasaran.
·        Legitimate, maksudnya adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal.
·        Structured, maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, diantaranya :
a.       Gambar/Foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran. Gambar/foto sifatnya universal, mudah di mengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Kelebihan media gambar/foto antara lain:
     ü  Sifatnya kongkrit
     ü  Dapat mengatasi batasan ruang,waktu dan indera
     ü  Harganya relative murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam pembelajaran di kelas.
  Selain kelebihan, gambar dan foto juga memiliki kekurangan antara lain :
ü  Hanya menekankan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa
ü  Jika gambar terlalu kompleks, kurang efektif untuk tujuan pembelajaran tertentu .
b.      Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian – bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa, sketsa dapat menghindari verbalisme dan memperjelas pesan. Hambatan yang sering dikemukakan adalah guru tidak bias menggambar,.
c.       Diagram/ skema
      Merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis – garis dan simbol – simbol. Diagram menggambarkan struktur dari objek tertentu secara garis besar. Isi diagram biasanya berupa petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme kerja suatu peralatan tertentu. Jika digunakan dalam pembelajaran, diagram bias menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga dapat membantu memperjelas penyajian guru.
              Kelebihan menggunakan diagram/ skema adalah diagram dapat menyajikan materi yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Diagram yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Benar datanya, di gambar rapi, diberi judul dan penjelasan seperlunya.
2.      Ukurannya cukup dan dapat dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan.
3.      Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum ( dari kiri ke kanan).
d.      Bagan/ Chart
Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide – ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis yang lain misalnya gambar, diagram, kartun atau lambing verbal. Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat secara sederhana, lugas, tidak berbelit – belit dan up to date.
Macam – macam bagan :
1.      Bagan Pohon biasanya digunakan untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas (strata), contohnya bagan struktur organisasi OSIS.
2.      Bagan arus untuk menggambarkan hubungan atau langkah – langkah suatu kegiatan.
3.      Bagan garis waktu untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dengan waktu secara kronologis.
e.       Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal, atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu objek yang saling berhubungan. Beberapa kelebihan grafik yaitu :
1.      Memungkinkan kita mengadakan analisis, penafsiran dan perbandingan antar data – data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan maupun arah tertentu.
2.      Bermanfaat untuk mempelajari hubungan kuantitatif antara beberapa data
3.      Penyajian pesannya cepat, jelas, menarik ringkas dan logis.
  ü  Media yang dapat diproyeksikan
a.       Transparansi OHP
Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT dan perangkat kerasnya adalah OHP. Kelebihan media transparansi:
v  Tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat berjalan seperti biasa.
v  Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan.
v  Memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang di tayangkan.
v  Bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak membosankan.
v  Transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada semua siswa sebagai hand out
v  Visual yang disajikan lebih menarik daripada hanya di tulis di papan tulis.
Kekurangan penggunaan media transparansi adalah :
*      Tergantung pada adanya aliran listrik
*      Urutan penyajian mudah kacau apabila tidak dipersiapkan secara matang.
*      Apabila rusak, missal putus lampunya suku cadangnya sulit diperoleh, khususnya bagi sekolah yang jauh dari kota besar.
*      Untuk jenis OHP tertentu tidak mudah dibawa kemana – mana.
b.      Film Binakai/ Slide
Film bingkai adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Manfaat dari film bingkai ini hamper sama dengan transparansi OHP, hanya saja kualitas visualnya yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahan media ini daripada OHP adalah biaya produksi dan peralatannya lebih mahal. Pengoperasiannya juga kurang praktis. Untuk menyajikan film bingkai ini diperlukan alat yang disebut proyektor slide.

  
2.      Media Audio
Meda audio berfungsi menyalurkan pesan audio dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang – lambang auditif verbal, nonverbal maupun kombinasinya. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Beberapa contoh media audio adalah Radio, Tape recorder, telepone, kaset audio.
a.       Radio
Fungsi siaran radio:
1.      Meningkatkan kemampuan komunikasi radio
2.      Membuat suasana belajar menjadi lebih hidup
3.      Meningkatkan kemampuan apresiasi dan imajinasi terhadap kejadian atau peristiwa yang sedang dirasakan.

    
C. Karakteristik dan Atribut Media Video
Tujuan pemanfaatan media secara umum adalah untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Beragam media dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diinginkan. Namun demikian, sebelum menggunakan media pembelajaran, Anda perlu mencermati bahwa setiap jenis media memiliki karakteristik dan atribut tersendiri yang dapat membedakannya dengan ragam atau jenis media pembelajaran yang lain. Tidak ada satu media yang superior untuk digunakan dalam membantu siswa dalam mencapai semua bentuk tujuan pembelajaran.
Atribut media adalah karakteristik spesifik yang dimiliki oleh sebuah media yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Media video memiliki atribut sebagai media gambar bergerak atau motion pictures. Media ini memiliki kemampuan dalam menampilkan unsur suara (audio) dan gambar (visual) secara simultan berupa gambar bergerak atau moving images. Perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah memungkinkan pengguna media video dapat menikmati tayangan video dimana saja. Hal ini disebabkan program video dapat diintegrasikan ke dalam perangkat keras atau hardware yang bersifat portable.
Media video telah menjadi bagian integral dari perangkat komputer baik desktop maupun laptop. Perkembangan mutakhir dari media video sebagai perangkat digital adalah kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara secara simultan dengan tingkat kejelasan yang tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah gambar dan suara dalam format high definition. Perkembangan yang pesat dari teknologi video, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah memberikan keunggulan tersendiri bagi media ini untuk digunakan sebagai medium pembelajaran.



D. Karakteristik Media Realia
Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dengan berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan hal-hal yang kurang jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Realia memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas.
Realia akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses memperoleh informasi dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri atau sering disebut sebagai tujuan kognitif. Dalam proses ini, realia dilibatkan sebagai suatu obyek nyata yang belum dikenal dan para pengguna akan belajar untuk mengenalnya. Realia dapat memberikan pengguna pengalaman langsung dan nyata; pengalaman keindahan yang tidak bisa didapat melalui media lain.
Untuk memungkinkan suatu realia ditampilkan dalam suatu ruangan kadang sangat sulit karena ukuran yang terlalu besar (contoh: lokomotif, pesawat, mobil), atau terlalu kecil (contoh: kuman) atau memang tidak memungkinkan untuk ditampilkan (contoh: bulan). Kadangkala menghadirkan realia dapat berbahaya misalnya menampilkan ular. Cara mengatasinya dapat menggunakan ular mati yang telah diawetkan agar pengguna bisa mengamati dengan aman. Dengan jalan ini, pengguna masih merasakan pengalaman langsung.
Sebagai media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai topik mata pelajaran. Realia mampu memberikan pengalaman belajar langsung (Hands on Experience) bagi siswa. Dengan menggunakan benda nyata sebagai media, siswa dapat menggunakan berbagai indera untuk mempelajari suatu objek. Siswa dapat melihat, meraba, mencium, bahkan merasakan objek yang tengah dipelajari. Dalam menggunakan realia, pengguna dituntut kemampuannya menginterpretasikan hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya.
Selain memiliki potensi sebagai media pembelajaran, realia juga memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan realia adalah adanya kemungkinan siswa mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap objek yang sedang dipelajari. Kemungkinan lain adalah informasi yang ingin disampaikan akan berbeda sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan.


SUMBER:
Riva, Ahmad & Sudjana, Nana. Media Pengajaran. Bandug: Sinar Baru Algensindo, 2009.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar